Ada 28 Warga Sampang Masih Tertahan di Wamena

×

Ada 28 Warga Sampang Masih Tertahan di Wamena

Sebarkan artikel ini
Ada 28 Warga Sampang Masih Tertahan di Wamena
Bupati Sampang Slamet Junaedi (foto:kabarmadura)

matamaduranews.comSAMPANG-Bupati Sampang, Slamet Junaidi memastikan sebanyak 28 warga asal Sampang, Madura, Jawa Timur yang tertahan di Wamena, Jayawijaya, Papua dalam kondisi aman.

Para pendatang asal Sampang di Wamena saat ini, katanya, bersama dengan paguyuban warga Jawa di Wamena.

“Mereka berada bersama paguyuban warga Jawa. Kami juga melakukan komunikasi. Mereka saat ini baik-baik saja,” terang Bupati Slamet, kepada sejumlah media, Rabu(2/10/2019), saat mendampingi warga Sampang yang baru tiba dari Malang.

Bupati asal Nasdem ini, mengaku sempat menitipkan warganya ke para koleganya yang menjabat bupati di Provinsi Papua.

Meski demikian, Kata Bupati komitmen Pemkab Sampang tetap untuk segera memulangkan para warga Sampang di Wamena.

Bupati Slamet berharap para keluarga pengungsi di Sampang tetap bersabar. Karena keterbatasan armada untuk proses evakuasi harus dilakukan secara bertahap.

Dari jumlah 28 warga Sampang itu, sejatinya semua berjumlah 30 orang. “Tapi, dua orang dijemput keluarganya diajak pulang,” ujar mantan anggota DPR RI itu.

Sebagaimana diketahui, akibat kerusuhan di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019), banyak warga Sampang yang menjadi perantau di Wamena harus mengungsi.

Dalam evakuasi tahap pertama warga Jawa Timur, ada 34 warga Sampang yang sudah tiba dengan selamat ke rumah asal. Mereka mayoritas warga Sampang asal Kecamatan Omben.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa terus memantau ratusan warga Jawa Timur yang menjadi pengungsi Wamena agar semua terevakuasi dengan selamat. Dan bisa pulang ke rumah asal.

Gubernur Khofifah menyambut kedatangan 120 pengungsi asal Wamena, Papua yang tiba di Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang, Rabu 2 Oktober 2019, sekitar pukul 14.50 WIB, menggunakan pesawat Hercules C-130 dengan nomor lambung A-1305.

Sebanyak 18 orang berasal dari Sampang yang ikut dalam rombongan kedua ini.

Khofifah dalam penyambutan mengatakan, jumlah warga yang dipulangkan dari Wamena ke wilayah Jawa Timur tersebut sebanyak 120 orang, terdiri dari 115 orang dewasa dan lima anak-anak, sebagaimana dilansir antara.

Para pengungsi yang tiba di Bandara Abdul Rachman Saleh Malang diberangkatkan dari Jayapura pada Selasa (1/10). Rute yang ditempuh adalah, Jayapura menuju Biak dan bermalam.

Kemudian perjalanan dilanjutkan keesokan harinya, dari Biak menuju Ambon, Makassar, dan terakhir menuju Malang. Lama waktu penerbangan dari Makassar ke Malang kurang lebih selama enam jam.

Ratusan warga yang terlihat kelelahan tersebut sempat menitikkan air mata pada saat menginjakkan kaki di Bandara Abdul Rachman Saleh Malang. Khofifah juga menyempatkan diri untuk menghampiri para pengungsi tersebut dan menanyakan kondisi mereka.

Khofifah menjelaskan, setelah ini pihaknya akan segera mendata para warga Jawa Timur yang kembali tersebut. Pendataan itu dalam upaya untuk mempermudah proses pemulangan mereka ke daerah tujuan masing-masing.

“Kami akan mengantarkan mereka, sampai mereka bisa berkumpul bersama keluarga,” katanya seperti dikutip liputan6.com

Mohlis, Mata Sampang

KPU Bangkalan