Kesehatan

Anggap Usulan Kenaikan Tarif BPJS Kesehatan Bebani Rakyat, DKR: Perlu Dipertimbangkan

×

Anggap Usulan Kenaikan Tarif BPJS Kesehatan Bebani Rakyat, DKR: Perlu Dipertimbangkan

Sebarkan artikel ini
Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan
Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Bangkalan, Muhyi.

matamaduranews.com-BANGKALAN-Rencana kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang sebentar lagi akan disahkan oleh pemerintah, mendapatkan respon dari berbagai kalangan.

Respon terhadap kebijakan tersebut, satu di antaranya datang dari Muhyi, Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Muhyi merasa prihatin dengan usulan kenaikan tarif BPJS Kesehatan tersebut di tengah kondisi ekonomi rakyat  Indonesia yang sedang kesulitan.

“Saya secara pribadi merasa prihatin jika nanti kenaikan iuran PBJS Kesehatan disahkan. Apalagi kenaikannnya sangat signifikan, bahkan sampai 100%,” kata Muhyi kepada Mata Madura saat ditemui di kantornya, Kamis (29/08/2019).

Aktifis kesehatan di Bangkalan itu menyebut, kenaikan iuran BPJS sangat membebani rakyat. Apalagi bagi mereka yang mempunyai anggota keluarga banyak.

“Karena iuran BPJS ink hitungannya kan per kepala. Bayangkan saja berapa per bulan iuran yang harus dibayarkan, apalagi kalau keluarga kurang mampu,” ujar Muhyi.

Seharusnya, kenaikan iuran BPJS Kesehatan tersebut belum perlu dilakukan. Hal itu, kata dia, masih perlu mempertimbangkan waktu yang tepat dan dampak sosial ekonomi terhadap rakyat.

“Seharusnya pemerintah memikirkan secara matang dari banyak perspektif terkait dampak dari kenaikan iuran BPJS Kesehatan ini agar tidak terlalu membebani rakyat,” tegas Muhyi.

Ia juga merasa kecewa dengan wakil rakyat di gedung Parlemen yang tidak peka dengan kondisi rakyat terkait kenaikan iuran BPJS Kesehatan ini. Karena sepertinya, tidak ada upaya untuk mengevaluasi rencana kenaikan iuran BPJS hingga jelang disahkan pemerintah.

Syaiful, Mata Madura

KPU Bangkalan