Pemerintahan

Banyak Bantuan Diserahkan Pada HKG PKK dan BBGRM 2018

×

Banyak Bantuan Diserahkan Pada HKG PKK dan BBGRM 2018

Sebarkan artikel ini
Banyak Bantuan Diserahkan Pada HKG PKK dan BBGRM 2018
Ketua TP PKK Sumenep, Nurfitriana ngobrol dengan anak yatim usai diberi santunan pada acara Peringatan HKG PKK Ke-46 dan BBGRM ke-15 Tahun 2018. (Foto Rusydiyono/Mata Madura)

matamaduranews.comSUMENEP-Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, peringati Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-46 dan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-15. Kegiatan bertema ‘Kerukunan Dalam Keluarga dan Lingkungan Untuk Mewujudkan Indonesia Damai’ tersebut, dipusatkan di Halaman Kecamatan Dungkek, Selasa (27/11/2018).

Peringatan HKG dan BBGRM itu dihadiri Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim, Ketua TP PKK Nurfitriana Busyro, Wabup Achmad Fauzi beserta Ketua GOW Nia Kurnia. Terlihat pula Ketua DWP Sumenep Chusnol Chotimah Edy, serta pimpinan OPD, Camat, Kades, juga para tokoh agama.

Pada pencanangan HKG dan BBGRM tahun ini, Pemkab Sumenep membuka stan pameran untuk gelar produk unggulan dari berbagai desa.

Tidak hanya itu, beragam bantuan serta pelayanan gratis memeriahkan HKG PKK dan BBGRM. Di antaranya bantuan sosial kepada sejumlah fakir miskin dan anak yatim, serta bantuan sosial keagamaan, dan bantuan peningkatan mutu pendidikan.

Ketua TP PKK Kabupaten Sumenep Nurfitriana Busyro dalam sambutannya menyampaikan, dengan tema tersebut Tim Penggerak dan Kader PKK diharapkan secara berjenjang pada semua tingkatan senantiasa bahu membahu dengan segenap komponen masyarakat, memberikan pemahaman dan kesadaran kepada seluruh keluarga bahwa kondisi aman dan nyaman di negara ini dimulai dari keluarga.

“Keluarga dan lingkungan menjadi benteng utama dan pertama terciptanya kondisi yang baik,” ucapnya

Bunda Fitri-sapaan akrab Nurfitriana menegaskan, jika sudah diperoleh keamanan dan kedamaian di masyarakat, maka secara tidak langsung kondisi negeri ini bisa aman dan tenteram. Di situlah juga dibutuhkan fungsi Tim Penggerak PKK dan Kader PKK guna menjembatani peran setiap orangtua untuk membangun ketahanan dalam keluarga.

Dijelaskan, hitungan 46 tahun pada hakekatnya adalah perhitungan yang didasarkan pada ketentuan yuridis formal. Sedangkan secara faktual, gerakan PKK sudah berkiprah sejak tahun 1960-an atau sudah lebih setengah abad.

“Sepanjang rentang waktu itulah, gerakan PKK senantiasa berupaya ikut menggerakkan peran serta keluarga secara keseluruhan, agar mereka lebih tahu, lebih mau, dan lebih mampu meningkatkan kesejahteraan hidup dan penghidupannya,” papar Bunda Fitri yang juga Ketua Dekranasda Sumenep.

Karena itu, Bunda Fitri mengajak seluruh kaum perempuan di Sumenep untuk bangkit mengejar ketertinggalan dari kaum laki-laki maupun kemarginalan sosial yang kerap dihadapi kaum perempuan. Hal itu bukan sebuah mimpi, manakala kaum perempuan mau berusaha dan ikut andil mengisi peran-peran strategis dalam masyarakat.

“Karena hanya dengan cara itulah, setiap kebijakan dan program akan berpihak kepada kaum perempuan,” pesannya.

Rusydiyono, Mata Madura

KPU Bangkalan