PemerintahanNasional

Banyak Ulama Syahid untuk Kemerdekaan, Apa Sekarang Mau Perang Lagi?

×

Banyak Ulama Syahid untuk Kemerdekaan, Apa Sekarang Mau Perang Lagi?

Sebarkan artikel ini
Banyak Ulama Syahid untuk Kemerdekaan, Apa Sekarang Mau Perang Lagi?
Bupati KH A. Busyro Karim menyapa sejumlah santri yang menyambutnya di Kecamatan Nunggunong, Pulau Sepudi. (Foto Rusydiyono/Mata Madura)

matamaduranews.comSUMENEP-Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus dipertahankan, apapun taruhannya. Pesan ini disampaikan Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim di depan ratusan Warga Kecamatan Nunggunong, Kepulauan Sepudi, Kamis (06/12/2018) di Lapangan Desa Sonok.

Di akhir sambutannya dalam acara Safari Kepulauan itu, di hadapan ratusan warga yang hadir, Bupati Busyro dengan suara lantang menyatakan masyarakat harus menolak khilafah. Karena dengan pahamnya, sistem khilafah ini berupaya akan merongrong tatanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Saya titip kepada masyarakat Nunggunong agar hati-hati dan menolak ajakan kelompok-kelompok yang tidak senang kepada Indonesia,” ungkap Bupati Busyro.

Mantan aktivis GP Ansor tersebut meminta masyarakat dalam situasi apapun supaya tetap menjaga NKRI. Karena dalam pemerintahan, persoalan dan kekurangan jelas pasti ada. Namun jangan sampai hal itu merusak persatuan dan kesatuan negara ini.

“Apalagi mau mengubah ideologi bangsa dan negara,” tegas Bupati untuk hati meneguhkan masyarakat.

Para stakeholder yakni tokoh agama dan masyarakat diminta agar terus bersama-sama mengantisipasi ajaran atau ideologi yang ingin mengganti Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 berkembang di tengah-tengah masyarakat. Terutama kepada para orang tua diharapkan mengajari anak-anaknya untuk selalu mencintai Indonesia sedari masa anak anak.

“Situasi saat ini, ajaran atau ideologi yang ingin merongrong NKRI sudah mulai merambah di kalangan anak muda atau generasi bangsa. Jadi, perlu perhatian kita semua, supaya anak-anak tidak terpengaruh ideologi itu,” Bupati Busyro.

Tugas dan tanggung jawab melanjutkan kemerdekaan Republik Indonesia hari ini dibebankan kepada semua rakyat. Tentu saja, jelas Bupati dua periode itu, dengan mengisi pembangunan di segala sektor sesuai dengan masing-masing keahliannya.

“Para pejuang, termasuk Kiai dalam merebut kemerdekaan, rela mengorbankan jiwa dan raganya demi membebaskan bangsa Indonesia dari tangan penjajah, sehingga pantaskah kita jika tidak menghargai perjuangan para Kiai yang mati syahid dengan cara merongrong NKRI saat ini,” tegas Kiai Busyro.

Rusydiyono, Mata Madura

KPU Bangkalan