Begini Cara Bupati Busyro Membantu Nenek Penjual Kacang

×

Begini Cara Bupati Busyro Membantu Nenek Penjual Kacang

Sebarkan artikel ini
Begini Cara Bupati Busyro Membantu Nenek Penjual Kacang
TERHARU: Masiha, Nenek Penjual Kacang di Sumenep menangis saat kacangnya diborong Bupati KH A. Busyro Karim. (Foto Rusydiyono, Mata Madura)

MataMaduraNews.com – SUMENEP – Pedagang mana yang tidak bahagia dan terenyuh ketika barang dagangannya laku, apalagi diborong dalam sekejap waktu. Sebagaimana yang dirasakan Masiha (50), pedagang kacang keliling asal Desa Benasare, Kecamatan Rubaru, Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Wanita tua itu menangis haru ketika kacang jualannya diborong Bupati Sumenep, KH A. Busyro Karim, Jumat sore (11/08/2017), di depan GNI. Di samping deretan stan pameran keris di sebelah barat Keraton tersebut, Masiha yang renta duduk berjualan kacang rebus, kacang goreng, dan krupuk. Wajahnya terlihat lesu di tengah kerumunan orang-orang yang berlalu lalang melihat keris yang dipajang. Sesekali, ia terlihat menawarkan kacang kepada sejumlah orang yang lewat di depannya.

“Kacang, Pak,” katanya menawarkan.

Nenek Masiha terlihat tersenyum bahagia apabila orang yang ditawari membeli kacangnya. Sementara wajahnya kembali lesu tatkala yang ditawari menolak dan geleng kepala.

Rupanya, keberadaan nenek tua yang berjualan kacang tersebut dilihat Bupati Busyro Karim. Mantan Ketua DPRD itu, melihat Masiha sewaktu meninjau sejumlah stan pameran keris. Tanpa basa-basi, suami Nurfitriana melangkah menuju teras depan GNI tempat Masiha memasarkan kacangnya.

“Ajuwel napa, Nyi (menjual apa, Nek red),” sapa Bupati Busyro pakai bahasa Madura.

Setibanya Bupati Busyro, Masiha terperanjat tidak percaya kalau yang menyapanya itu adalah seorang bupati. Suaranya yang parau komat-kamit baca shalawat sebagai tanda syukur atas kehadiran orang nomor satu di Sumenep yang telah menyapanya.

Tidak lama setelah keduanya bebincang, Bupati Busyro menjulurkan sejumlah uang kepada Masiha. Tetapi mengejutkan, Masiha menolak jika uang tersebut diberikan cuma-cuma kepadanya. Masiha menerima uang tersebut setelah ada penegasan dari Bupati Busyro bahwa uang itu untuk membeli kacangnya.

“Nika ebelliya, ebelli, ebelli kabbi pon, (ini mau dibeli, dibeli, sudah dibeli semua, red),” ucap Bupati sembari meyakinkan Masiha bahwa uang itu untuk membeli kacangnya.

Melihat Bupati Busyro memborong semua kacangnya, Masiha tersenyum bahagia. Tidak lama setelah Bupati Busyro beranjak meninggalkannya, Masiha terlihat bahagia lalu berkemas dan pergi ke arah barat GNI.

Rusydiyono, Mata Madura

Berikut video haru Nenek Penjual Kacang Menangis di Depan Bupati Busyro dari akun YouTube mamat sai :

KPU Bangkalan