AdvertorialBisnis

BPRS Bhakti Sumekar; BPR Syariah Terbesar di Jatim

×

BPRS Bhakti Sumekar; BPR Syariah Terbesar di Jatim

Sebarkan artikel ini
BPRS Bhakti Sumekar; BPR Syariah Terbesar di Jatim
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diikuti oleh Bupati Busyro sebagai Pemegang Saham Pengendali dan stakeholder.

rups-kecilMataMaduraNews.com-Direktur BPRS Bhakti Sumekar, Novi Sujatmiko tampak bangga menceritakan hasil laporan keuangan PT BPRS Bhakti Sumekar Tahun 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Independen, Krisnawan, Busroni, Achsin, & Alamsyah Nomor : GA.C/16.0030033/BSS.2-Al tertulis opini Wajar Tanpa Pengecualian.

“Untuk posisi keuangan PT BPRS Bhakti Sumekar Sumenep yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 atas laporan laba rugi, laporan perubahan ekualitas, dan laporan arus kas menunjukkan perkembangan kinerja keuangan dan pertumbuhan aset yang baik,” terang Novi kepada Mata Madura, usai RUPS yang kali pertama menyebar buku Laporan Tahunan 2015, Senin, 9 Mei kemarin.
Novi menjelaskan, aset total PT BPRS Bhakti Sumekar tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 26.86% dari Rp 409,09 miliar di tahun 2014 menjadi Rp 518,9 miliar pada akhir 2015 lalu. Komponen kenaikan aset terlihat pada kenaikan penerimaan simpanan tabungan dan deposito serta pembiyaaan yang diterima bank lain. “Penerimaan tersebut ditransformasikan ke aset melalui pembiyaan sebesar Rp 79,8 miliar dari jumlah semula Rp 290,87 miliar pada akhir tahun 2015 naik menjadi Rp 372,6 miliar pada posisi akhir Desember 2015 atau naik 27,25% dari tahun 2014,” tambah Novi.

Penyaluran Dana
Pembiayaan yang disalurkan menigkat dari Rp. 292,87 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp. 372,6 miliar pada akhir tahun 2015, atau mengalami pertumbuhan sebesar 27,27%. Pertumbuhan yang berkualitas terus dijaga dengan mengedepankan konsep kemitraan antara BPR Syariah Bhakti Sumekar dengan nasabah dengan prinsip kehati-hatian (prudential bangking) yang dalam hal ini performa non lancar (NPF) sebesar 1.36%. Penyaluran pembiayaan pada tahun 2015 masih didominasi Pembiayaan Konsumtif dengan porsi sebesar 75.21% atau secara nominal sebesar Rp. 280,2 miliyar dan Pembiayaan Produktif sebesar 24,79% atau secara nominal sebesar Rp. 92,3 miliyar porsi tersebut sudah diatas yang disarankan OJK minimal 20% portopolio pembiyaan kepada pembiyaan produktif (modal kerja dan investasi).

Pendapatan
Secara keseluruhan perkembangan kinerja operasional BPRS Bhakti Sumekar menunjukkan kondisi relatif baik. Pendapatan tahun 2015 tumbuh 18,36% dari Rp. 52,75 miliar di tahun 2015 menjadi 62,44 miliar.
Sedangkan laba bersih setelah pajak 2015 sebesar Rp 12,007 miliar naik 3,08% dari 2014 Rp 11,6 miliar.

Revitalisasi Tata Kelola
Seperti semangat inovasi pelayanan yang selalu digelorakan Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim, revitalisasi pengelolaan BPRS Bhakti Sumekar pun dilakukan demi menghasilkan beragam peningkatan nyata sebagai bukti kemajuan.
Dengan konsep pengelolaan yang lebih professional selama 2011-2015, BPRS sudah memperlihatkan perkembangan yang sangat pesat. Dalam rentang waktu itu, BPRS menjadi ikon tersendiri bagi kabupaten ujung timur pulau Madura ini dalam aspek industri perbankan. Terlebih dalam posisinya sebagai bank lokal, tentu menjadi nilai lebih khususnya dalam memberikan kotribusi di dalam dinamika laju perekonomian Kabupaten Sumenep.
Kondisi ini tidak terlepas dari inovasi pelayanan yang dilakukan selama lima tahun itu dengan menciptakan langkah-langkah inovatif yang strategis. “Hanya inovasi yang bisa menghasilkan kemajuan,” ujar Bupati Busyro.

Sumbang Fantastis ke PAD
Kewajiban penyetoran deviden untuk tahun 2015 ke Pemkab Sumenep sebesar Rp 5.823.637,014,- . Sejak bediri pada tahun 2002 hingga 2015 kontribusi BPRS Bhakti Sumekar ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat disebut fantastis. Nilai kontribusi itu mencapai Rp. 52,4 miliar. Dan pembesaran bank yang ditampung dalam cadangan umum. Cadangan tujuan perusahaan terakumulasi sebesar Rp 18,34 miliar.
Sedangkan untuk tahun 2015 pembagian deviden kepada pemegang saham berdasarkan laporan laba rugi tahun 2015 yang telah diaudit. Laba bersih perusahaan sebesar Rp. 12,007,452,598,- sebagaimana Perda No 20 tahun 2011 tentang PT BPRS BHAKTI Sumekar perihal tahun buku dan penggunaan laba pembayaran deviden sebesar 50% dari laba bersih dengan nilai Rp. 6.003,726,299,-.

BUMD Penuh Prestasi
Sejak dinahkodai Novi Sujatmiko, Bank BPRS Bhakti Sumekar tercatat banyak menyabet gelar juara. Seolah menjadi langganan, piagam-piagam sejak tahun 2012 hingga 2015 selalu menduduki posisi Sangat Bagus dari Infobank atas kinerja yang konsisten diantara 158 BPR Syari’ah se-Indonesia.
Menurut Novi, dengan pertumbuhan aset itu, pada tahun 2015, BPRS Bhakti Sumekar memperoleh sejumlah penghargaan. Salah satunya, sebagai BPR Syari’ah dengan aset terbesar di Jawa Timur dari 29 BPRS atau 36,46% dari aset BPRS seluruh Jawa Timur sebesar Rp 1,42 triliun. Dan BPR Syariah terbesar ke dua nasional dari 163 BPRS atau 6,71% dari aset BPRS nasional sebesar 7,73 triliun.
INFORIAL

KPU Bangkalan