matamaduranews.com-SURABAYA-Nurfitriana Busyro menjadi satu-satunya perempuan Madura yang berhasil melenggang ke DPRD Jawa Timur. Karenanya, publik menunggu gerakan politik istri Bupati Sumenep itu dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.
Pasca dilantik di ruang paripurna Gedung DPRD Jatim, Sabtu (31/08/2019) kemarin, perempuan yang akrab disapa Bunda Fitri itu mengaku, sebelumnya sudah mengantongi sejumlah problem yang perlu diselesaikan.
Di antara persoalan yang sudah masuk dalam catatannya yakni masalah pendidikan, pemberdayaan perempuan, kesehatan, dan peningkatan kesejahteraan keluarga.
“Semua itu saya peroleh selama menjadi Ketua PKK Sumenep,” akunya, ketika ditemui Mata Madura usai dilantik di Surabaya.
Bahkan, sejumlah persoalan itu pula yang ternyata mendorong Bunda Fitri memutuskan terjun ke dunia politik praktis dengan tagline ‘Perempuan Madura Bisa’ selama kampanye.
Selanjutnya, tagline tersebut juga masih akan digunakan Ketua Perempuan Bangsa Sumenep itu sebagai jimat untuk memperjuangkan masyarakat Madura sebagai basisnya.
“Saya meyakini bahwa perempuan-perempuan Madura sebenarnya juga punya kemampuan dan kelebihan yang tak kalah dengan kaum laki-laki,” tegas politisi PKB itu.
Makanya, dengan melenggangnya Bunda Fitri ke kursi DPRD Jatim 2019-2024, ia ingin menyakinkan dan memastikan bahwa perempuan-perempuan Madura juga bisa berkontribusi dan berjuang melalui jalur politik.
“Saya akan berusaha membuktikan bahwa perempuan Madura juga bisa bersuara di parlement,” ujar Ketua Dewan Kerajinan Nasional (DKN) Kabupaten Sumenep itu.
Tentu saja, lanjut Bunda Fitri, komitmen tersebut akan diwujudkan dengan melibatkan jaringan organisasi Ke-perempuan-an yang dimilikinya, seperti Muslimat NU, Fatayat dan lain sebagainya.
“Juga para tokoh agama, ormas, Pondok Pesantren, LSM dan media,” imbuhnya menutup perbincangan dengan Mata Madura.
Rusydiyono, Mata Madura