Berita UtamaNasional

Bupati Sumenep Usul Ada Menteri Ponpes, Begini Respon Presiden Jokowi

×

Bupati Sumenep Usul Ada Menteri Ponpes, Begini Respon Presiden Jokowi

Sebarkan artikel ini
Bupati Sumenep Usul Ada Menteri Ponpes, Begini Respon Presiden Jokowi

JokowiMataMaduraNews.com-SUMENEP-Akhir kunjungan Presiden RI, Ir Joko Widodo ke Sumenep berada di Ponpes Al-Karimiyyah, Beraji, Gapura. Presiden Jokowi tiba di pesantren asuhan Bupati Sumenep, KH A. Busyro Karim disambut ribuan santri, puluhan kiai dan masyarakat dengan lantunan Shalawat Nabi Saw.

Ketika Presiden Jokowi masuk arena acara, para undangan langsung berdiri dan memanggil nama Jokowi secara histeris. Pasukan Presiden (Paspampres) yang sudah siaga, langsung mengawal Presiden Jokowi dan rombongan untuk Shalat Maghrib ke tempat pengasuh pondok. Maklum, jadwal presiden di Sumenep begitu padat sejak Minggu pagi (8/10/2017) hingga mepet waktu maghrib.

Sejak tiba di Bandara Trunojoyo, presiden dan rombongan langsung menuju Ponpes Annuqayah. Lalu mendatangi Halaqah Kebangsaan di Ponpes Al-Amien, Prenduan. Setelah itu, presiden dan rombongan menikmati masakan Sate, kuliner Madura di RM Sate, Bluto. Di tempat RM Sate itu, presiden melaksanakan Shalat Ashar. Lalu mendatangi acara di SMKN, Patean berjarak 10 Km, dalam rangka penyerahan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Kemudian bergeser ke Ruang Adi Poday untuk menyerahkan Program Sertifikat Tanah (Prona).

Saat memberi sambutan, Pengasuh Ponpes Al-Karimiyyah, KH A. Busyro Karim bercerita tentang jumlah pesantren yang bertebaran di Sumenep. “Jumlah pondok pesantren di Sumenep mencapai 338 pondok. Kalau se Madura bisa mencapai seribu sekian pondok. Jika se Jawa Timur, kata Pak Gubernur mencapai 6.800 pesantren. Belum lagi di Jawa Tengah, Jawa Barat dan daerah lain. Sehingga begitu banyak pondok pesantren se Indonesia. Saya mengusulkan kepada Bapak Presiden agar membentuk Menteri Pondok Pesantren. Kita akui keberadaan pondok pesantren meningkatkan SDM dan bentuk ahlak. Maaf Pak Presiden. Ini usulan dari desa yang kecil,” terang Kiai Busyro.

Apa jawaban Presiden Jokowi? Saat memberi sambutan, Presiden Jokowi terlihat senyum sambil berujar, “Perlu Menteri Pondok Pesantren. Jangan tepuk tangan dulu. Itu menjadikan masukan bagi saya. Dulu, waktu saya memutuskan Hari Santri, itu juga dari usulan Pak Kiai di Pesantren. Baru kita putuskan. Ini juga sama. ada usulan dari Pak Kiai, nanti dihitung-hitung. DIkalkulasi. Memang semua harus dikalkulasi. Santri di tanah air sebanyak Sembilan juta. Memang harus ada yang ngurusi. Yang memperhatikan. Apa perlu Menteri Pondok Pesantren, atau tidak, ya dihitung dulu. Saya tidak bisa jawab di sini,” ujarnya sambil menutup sambutan.

Dalam sambutan di hadapan para ulama, santri dan masyarakat, Presiden Jokowi berpesan agar selalu menjaga NKRI dengan rasa damai dan saling menghargai perbedaan.

“Negara kita adalah negara besar. Indonesia memiliki 714 suku yang berbeda. Indonesia memiliki 17 ribu pulau. Indonesia sebagai negara yang memiliki penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia. Ini aset besar bangsa kita agar kita rawat,” terang presiden.

Selain itu, Presiden Jokowi juga berpesan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan informasi yang beredar di medsos.

“Jangan langsung dipercaya informasi di medsos. Belakangan ada gambar dikaitkan dengan saya yang  berdiri di depan Aidit saat berpidato. Bagaimana bisa, kejadian itu tahun 1955. Saya lahir 1961. PKI dibubarkan 1965. Saya masih balita ketika PKI dibubarkan. Masak ada Balita terlibat PKI. Yang benar saja,” ujar Presiden Jokowi sambil tertawa.

Seperti biasa, di akhir sambutan, Presiden Jokowi memberi tiga sepeda gunung bagi tiga penjawab kuis presiden. Terlihat tiga santri Al-Karimiyyah begitu sumringah membawa pemberian sepeda yang ada tulisan tangan presiden.

Setelah acara selesai, Presiden Jokowi langsung diserbu santri dan warga untuk bersalaman. Dengan telaten, presiden menyalami satu per satu hingga perjalanan menuju Bandara Trunjoyo agak molor dari jadwal.

Hambali Rasidi, Mata Madura

KPU Bangkalan