Diprediksi Jadi Bacabup PKB, Ini Respon Kiai Imam

×

Diprediksi Jadi Bacabup PKB, Ini Respon Kiai Imam

Sebarkan artikel ini
Kiai Imam Bacabup PKB
KH Imam Hasyim ketika menjabat Ketua DPRD Sumenep 2009-2014 (dok. matamadura)

matamaduranews.com-SUMENEP-KH Imam Hasyim, namanya mulai jadi perhatian banyak pengamat dan elit Parpol di Sumenep. Keperibadian yang sederhana dan dinilai mewakili keluarga Karangcempaka, Bluto, bisa menjadi nilai plus jika ikut kontestasi Pilkada Sumenep 2020.

Kiai Imam masuk urutan ke dua raihan suara Polling Bacabup PKB Sumenep yang digelar Mata Madura versi online. Awal polling digelar, popularitas Kiai Imam sempat menduduki urutan teratas. Jelang sebulan berlangsung, Kiai Unais mulai nyalip. Itu pun masih kejar-kejaran.

Prediksi Kiai Imam bakal mendapat tiket Bakal Calon Bupati (Bacabup) PKB di Pilkada Sumenep 2020 mulai santer. Faktor menjabat Ketua DPC PKB Sumenep, menjadi salah satu alasan para pengamat. Prestasi Kiai Imam membawa PKB Sumenep kembali berjaya dengan perolehan 10 kursi dari 7 kursi di Pileg 2014, juga menjadi alasan lainnya.

Lalu, bersediakah Kiai Imam menjadi Bacabup Sumenep dari PKB?

Selama ini, Kiai Imam masih belum menyampaikan kesediaan secara resmi untuk maju sebagai Bacabup dari PKB. Berbeda dengan KH Unais Ali Hisyam yang sudah deklarasi untuk nyalon di Pilkada Sumenep 2020.

Berbagai pihak, banyak berharap Kiai Imam juga ikut ambil bagian di Pilkada 2020. Pengalaman sebagai Ketua DPRD Sumenep periode 2009-2014, menjadi salah satu dalih. Selain figur kiai yang masih dibutuhkan oleh kebanyakan masyarakat Sumenep.

Dari segi usia tergolong sedang. Kiai yang lahir di Aengbaja Raja, 31 Desember 1962 ini pada Pilkada Sumenep 2020, berusia 58 tahun. Usia yang cukup matang.

Saat ditemui Mata Madura, Kiai Imam mengaku tak terbesit sedikitpun untuk jadi bupati atau jabatan lain di pemerintahan Sumenep. Dirinya aktif di PKB semata untuk merawat peninggalan alm. Gus Dur. Bukan maksud yang lain.

“Kaule esto ngabdi ka PKB demi peninggalan Gus Dur. (Saya ikhlas mengabdi di PKB semata untuk merawat peninggalan Gus Dur. Bukan yang lain,” jelas Kiai Imam kepada Mata Madura, Jumat (19/7/2019).

Kiai Imam bercerita, mengasuh pesantren Attaufiqiyyah, peninggalan abahnya, Kiai Hasyim, sudah menyita perhatian. Ditambah mengurus PKB dan melayani sejumlah undangan warga untuk berceramah agama. Dari desa ke desa.

“Kaule e pondhok, kadhibi’en. Putra ghi’ akulia. Taretan bedha e Karangcempaka. Pon sibuk ngurus pondhuk, kaule. (Saya sendiri di pondok. Anak masih kuliah. Saudara ada di Karangcempaka. Benar sibuk mengurus pondok,” cerita Kiai Imam.

Suatu waktu, Mata Madura sowan ke kediaman Kiai Imam di Aengbaja Raja, Bluto. Terlihat daftar undangan ceramah yang sudah terjadwal dua bulan sebelumnya. Daftar undangan ceramah itu di tandai pada kalender yang selalu ditunjukkan ke sejumlah tamu yang hendak mengundangnya.

Ketika aspirasi tertuju agar nyalon bupati dari PKB di Pilkada Sumenep 2020, Kiai hanya tersenyum. “Intina, kaule bersedia jadi ketua PKB karena semata demi Gus Dur. Bukan kepentingan lain. Ampon ghi,” dawuhnya, kepada Mata Madura.

Hambali Rasidi, Mata Madura

KPU Bangkalan