Berita Utama

DKR Jatim Desak Polres Bangkalan Usut Pembayaran Jaspel

×

DKR Jatim Desak Polres Bangkalan Usut Pembayaran Jaspel

Sebarkan artikel ini
DKR Jatim Desak Polres Bangkalan Usut Pembayaran Jaspel
Karyawan yang berdemo di depan RSUD Syamrabu Bangkalan masih bertahan menunggu tanggapan pimpinan rumah sakit. (Foto/Aliman, Mata Bangkalan)
Karyawan yang berdemo di depan RSUD Syamrabu Bangkalan masih bertahan menunggu tanggapan pimpinan rumah sakit. (Foto/Aliman, Mata Bangkalan)
Karyawan yang berdemo di depan RSUD Syamrabu Bangkalan masih bertahan menunggu tanggapan pimpinan rumah sakit. (Foto/Agus, Mata Bangkalan)

MataMaduraNews.com-BANGKALAN-Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jawa Timur, Moh Mahari Ardiansyah meminta kepada Polres Bangkalan agar menyelidiki masalah pembayaran uang jasa pelayanan (Jaspel) di RSUD Syamrabu. Menurutnya, RSUD telah merenggut hak-hak karyawan.

“Dari BPJS sudah dibayarkan sampai bulan Oktober. Tapi oleh pihak RSUD hanya diberikan yang Agustus,” terangnya, kepada MataMaduraNews.com, Selasa, (7/2/2017), usai audiensi dengan Komisi D DPRD Bangkalan.

Sementara, saat audiensi DKR Bangkalan di ruang Komisi D DPRD Bangkalan Selasa (07/02/2017), Muhyi, Ketua DKR Bangkalan mendesak komisi D untuk segera mengambil langkah konkrit terkait permasalahan di RSUD Syamrabu. Dikatakan, tidak dibayarkan uang jasa pelayanan kepada karyawan adalah bentuk ketidak beresan pimpinan RSUD. “Kami meminta kepada komisi D untuk segera meminta penjelasan,” ujarnya.

Anggota Komisi D DPRD Bangkalan, Abdurrahman Thohir mengaku dua hari setelah demo karyawan RSUD, komisi D langsung memanggil Direktur RSUD Syamrabu drg Yusro. Namun, jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh komisi D terkait pembayaran uang jasa pelayanan dijawab secara normatif oleh drg. Yusro. “Alasannya ya karena ada provokator sehingga terjadilah demo itu, direktur hanya jawab seperti itu,” jelasnya.

Mendengar jawaban yang seperti yang juga hadir langsung bisa menebak bahwa drg Yusro ketika di panggil komisi D pasti menangis. “Pasti dia (drg Yusro) ketika dipanggil pasti sambil nangis-nangis, iya kan? Itu hanya tangisan buaya jangan mau dikibuli,” katanya sambil mempertanyakan ke komisi D.

Abdurrahman membenarkan  drg Yusro sempat menangis di ruangan komisi D. Namun ia tidak bisa menilai apakah tangisan itu murni dari hati atau hanya pura-pura. “Ia dia memang sempat menangis tapi saya tidak tau apa itu hanya tangisan buaya atau bukan,” ucapnya di depan awak media.

Agus, Mata Bangkalan

KPU Bangkalan