Politik

Gambar Baliho Caleg Dilecehkan Oknum, Nurfitriana: Boleh Beda Pilihan, Namun Jangan Benci Berlebihan!

×

Gambar Baliho Caleg Dilecehkan Oknum, Nurfitriana: Boleh Beda Pilihan, Namun Jangan Benci Berlebihan!

Sebarkan artikel ini
Gambar Baliho Caleg Dilecehkan Oknum, Nurfitriana: Boleh Beda Pilihan, Namun Jangan Benci Berlebihan!
Gambar Caleg asal PKB yang dilecehkan oknum tak bertanggungjawab. (Foto/facebook Nurfitriana Busyro)

matamaduranews.com-SUMENEP-Dunia politik memang penuh warna-warni. Banyak cara yang dilakukan untuk meraup cinta sekaligus benci. Untuk kata yang terakhir, tentu saja muncul dari pihak yang berseberangan atau lawan. Bahkan, tak jarang yang justru berlebihan demi mengusik perdamaian.

Hal itulah yang kini dirasakan oleh salah satu Caleg PKB asal Sumenep, Nurfitriana, SE. Perempuan cantik yang selalu menebar senyum tersebut baru saja menerima kenyataan berupa perbuatan oleh oknum tak bertanggung jawab. Salah satu potret dirinya di sebuah baliho caleg miliknya “dilecehkan”.

“Saya memang orang baru dalam politik, pemilu 2019 pertama kalinya terjun dalam dunia politik praktis sebagai caleg PKB. Selama ini saya hanya fokus menjadi istri bupati, di politik cuma di Perempuan Bangsa Sumenep,” tulis Bunda Fitri, panggilan akrabnya, di akun facebook atas nama Nurfitriana Busyro.

Sebagai orang baru, Bunda Fitri mengaku paham dan mengerti bagaimana resiko dari keterlibatan secara langsung dalam politik praktis. “Itu sebabnya Buya (KHA Busyro Karim; red) selalu mengingatkan saya untuk sabar, menahan diri dan jangan tersinggung kalau suatu saat ada orang yang nyinyir, membully, mencaci, menghina bahkan menfitnah,” imbuh isteri Bupati Sumenep itu.

Bunda Fitri mengaku sejak awal memutuskan mendaftarkan diri sebagai salah satuCaleg PKB untuk provinsi, sudah banyak bisikan-bisikan tidak enak. Bahkan, berkali-kali dapat gangguan baik dari luar partai maupun sesama kader partai.

“Sedikit heran sih, apa untungnya coba nyerang pribadi saya, sementara saya hanya politisi kemarin sore yang miskin pengalaman bukan calon incumbent pula. Tapi tak apalah, mungkin itulah cara mereka berpolitik selama ini,” ungkapnya.

Namun, Bunda Fitri memutuskan diam dan tidak memasukan semua itu ke dalam hati. Ia menganggap yang dialaminya sebagai bagian dari dinamika politik dan bagian dari “Ospek Politik” sebagai caleg. Meski sebagai perempuan, menurutnya sangat manusiawi ketika dirinya sering kali merasa baper melihat fakta di lapangan yang hampir tiap hari mendapatkan serangan di darat maupun udara.

“Tapi bersyukur Buya selalu mengingatkan saya untuk tidak membalas apalagi marah dengan kondisi ini. Prinsip saya dalam berpolitik, saya ingin berteman dengan siapapun baik sesama kader partai maupun kader partai lain. Sampai detik ini, tak terbesit sedikitpun bagi saya utk melakukan serangan, menjelek-jelekkan apalagi menfitnah calon lain. Sebagaimana yang saya alami selama ini,” ujarnya.

Terakhir, Bunda Fitri mendapat kiriman foto balihonya yang “dilecehkan” orang tak dikenal. Hal itu sangat disayangkannya, apalagi ada tulisan yang sangat tidak sopan yang melecehkan dan menyinggung perasaan dirinya sebagai perempuan.

“Harapan saya, siapapun pelakunya semoga ini yang terakhir ada intimidasi politik kepada sesama caleg. Stop melakukan perusakan terhadap APK calon lain karena perbuatan tersebut sama sekali tidak mengajarkan pendidikan politik yang baik, santun dan bermartabat kepada masyarakat. Kita boleh beda pilihan, tapi jangan sampai perbedaan itu menimbulkan rasa benci yang berlebihan. Salam Damai dari saya untuk para calon wakil rakyat di seluruh Madura,” tutupnya di media sosial tersebut.

Rusydiyono, Mata Madura

KPU Bangkalan