BudayaBisnis

Gurihnya Bisnis Sapi Kerap di Pulau Sapudi

×

Gurihnya Bisnis Sapi Kerap di Pulau Sapudi

Sebarkan artikel ini
Sapi Kerap
Pak Sana (kanan) saat menunjukkan Sapi Kerap yang dia rawat. (sumenepaward2018.cyaifulanang)

matamaduranews.comMeski Pulau Sapudi, Sumenep, Madura, Jatim bertumpuk sapi. Tidak semua desa bisa menghasilkan bibit Sapi Kerap yang punya nilai unggul.

Sebab, jenis Sapi Kerap memiliki ciri khusus. Jenisnya tentu berbeda dengan sapi pada umumnya. Ada bentuk khusus.

Dari 18 desa di Pulau Sapudi, hanya 3 desa yang disebut Sana bisa menghasilkan bibit Sapi Kerap berkualitas unggul.

Bapak Sannah, pecinta Kerapan Sapi yang diakui paling senior di Pulau Sapudi. Dia berdomisili di Desa Rosong, Kecamatan Nonggunong, Pulau Sapudi.

Menurutnya, hanya ada tiga desa yang bisa melahirkan bibit Sapi Kerap. Yaitu, Desa Rosong, Desa Talaga, dan Desa Sokaramme Paseser.

“Apabila bibit sapi berasal dari tiga desa itu, dijamin Sapi Kerap punya kecepatan lari sangat kencang,” cerita Sana-panggilan akrabnya, kepada Mata Madura, beberapa waktu lalu.

Gurihnya Bisnis Sapi Kerap

Bagi Sana, merawat Sapi Kerap bukan sebatas hobi. Lebih dari itu, Sana melirik peluang bisnis dalam dunia Kerapan Sapi.

Sana membocorkan hasil jualan bibit Sapi Kerap hingga laku dijual ke pecinta Kerapan Sapi.

Sana memberi simulasi jika bibit Sapi Kerap bermodal awal Rp 30 juta untuk 1 pasang (2 ekor).

Harga itu untuk beli bibit usia 6 bulan. Selama 3 bulan, bibit Sapi Kerap harus dirawat dan dilatih berlari.

Biaya yang dibutuhkan dalam perawatan, meliputi; jamu.

Biaya jamu tiap bulan Rp 3 juta. Selama tiga bulan mencapai Rp 9 juta.

Biaya latihan, setiap minggu Rp 700 ribu. Sebulan Rp 2,8 juta. Jika tiga bulan mencapai Rp 8,4 juta.

Jika ditotal: biaya jamu dan latihan Rp 17,4 juta + Rp 30 juta (modal bibit), mencapai Rp 47,4 juta.

Modal itu tak menghitung biaya pakan dan jasa. Karena Sana merawat sendiri.

Lalu, bibit Sapi Kerap itu ditawar oleh pecinta Kerapan Sapi mencapai Rp 100 juta hingga Rp 200 juta.

“Tergantung gelar juara. Kalau juara di Pulau Sapudi, kisaran Rp 100 juta hingga Rp 200 juta,” terang Sana.

Angka jual Sapi Kerap itu khusus di Pulau Sapudi.  Kata Sana, jika Sapi Kerap bisa menjuarai di tingkat Kabupaten Sumenep, harga jual bisa mencapai Rp 300 juta hingga Rp 500 juta.

“Jangan heran jika pemilik Sapi Kerap yang juara di tingkat kabupaten atau eks Karesidenan, rata-rata milik orang Madura (Bangkalan, Pamekasan, Sumenep dan Sampang, red),” papar Sana.

Walau jualan bibit Sapi Kerap di Sapudi, Sana sudah bisa meraup untung antara Rp 60 juta hingga Rp 100 juta  selama tiga bulan.

Cyaiful Puja, Mata Madura

KPU Bangkalan