Imam Utomo dan Kopi Rasa Fattah Jasin

×

Imam Utomo dan Kopi Rasa Fattah Jasin

Sebarkan artikel ini
Kopi rasa Fattah Jasin
Gus Acing baju Koko coklat samping Imam Utomo. Foto bersama jamaah di Masjid Nurul Iman (Foto for Mata Madura)

matamaduranews.com-Mendengar ada pejabat teras pemerintah jadi barista (peramu kopi profesional), bisa jadi itu hanya ada di sinteron atau film-film. Tapi, kejadian yang ini benar-benar ada.

Mengutip dari situs Cowas JP, ada komunitas subuhan namanya. Anggotanya mayoritas para mantan pejabat Pemprov Jatim dan pejabat Pemprov yang masih aktif.

Kegiatan komunitas ini saban hari Sabtu dan Minggu. Bertempat di Masjid Nurul Iman, Perumahan Margorejo Indah, Surabaya.

Usai mengikuti kuliah tujuh menit (kultum), takmir masjid menyediakan sarapan. Lalu ada acara ngobrol santai sambil ditemani secangkir kopi.

Khusus peracik kopi (barista) adalah Dr. Ir. H. R.B Fattah Jasin, M.S. Kadishub Jatim ini, istiqomah hadir di komunitas subuhan. Bahkan tanpa malu, Gus Acing-panggilan akrabnya-sengaja membawa seperangkat alat peramu kopi. Lalu diramu sendiri lazimnya barista profesional. Setelah itu, dihidangkan ke para jamaah subuhan.

“Ini kopi termahal di dunia,” celetuk Dr KH  Ali Machsan Musa, mantan Ketua PW NU Jatim, yang sering mengisi kultum subuh, usai mencicipi kopi bikinan Fattah Jasin.

Citarasa kopi hasil racikan Gus Acing emang bikin ketagihan bagi yang mencicipinya. Apabila Gus Acing absen karena tugas luar kota, ada sesuatu yang kurang di komunitas subuhan. Sehingga, ada yang nyeletuk saat ngobrol santai usai kultum.

“Wah…ada kurang lengkap. Ngobrol santai tanpa kehadiran pak Fattah. Gak ada kopinya,” ucap Dr H.Eddy Indrayana, mantan Kadis PU Cipta Karya bergurau.

Komunitas subuhan sampai sekarang tetap aktif. Kebiasaan ini sudah berlangsung belasan tahun.

Penggagas perdana komunitas subuhan adalah Mayjen TNI Purn H. Imam Utomo. Gubernur Jawa Timur periode 1998-2008 ini, hingga kini tetap sebagai pembina pengurus Masjid Nurul Iman.

Sebagai warga di perumahan Margorejo Indah, Pak Imam bersama warga lain membangun masjid yang cukup bagus berukuran 15 meter X 15 meter. Diresmikan tahun 2004.

Setelah Masjid Nurul Iman diresmikan,  setiap Sabtu dan Minggu banyak staf Pak Gubernur, ketika itu, ikut shalat subuh berjamaah. Terutama pada hari Sabtu dan Minggu.

Hambali Rasidi, Mata Madura

KPU Bangkalan