Ini Peran PKK Sumenep Hadapi Revolusi Industri 4.0

×

Ini Peran PKK Sumenep Hadapi Revolusi Industri 4.0

Sebarkan artikel ini
Industri 4.0
Ketua TP PKK Sumenep, Nurfitrian Busyro saat sambutan pad Seminar Kewirausahaan 'Entrepreneurship Era 4.0'. (Foto Rusydiyono/Mata Madura)

matamaduranews.comSUMENEP-Revolusi Industri 4.0 bukanlah sesuatu yang mesti ditakuti, ataupun dihindari, melainkan harus diimbangi dan disambut dengan kemampuan dan pola pikir cerdas menatap masa depan di era ini.

Menyongsong revolusi industri 4.0 dengan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dengan segenap kreativitasnya, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar Seminar Kewirausahaan dengan tema ‘Entrepreneurship Era 4.0’.

Seminar tersebut bertempat di Graha Sumekar Universitas Wiraraja Sumenep, Rabu (25/9/2019). Dengan narasumber Indah Purnawanti, M. Sadid Faizin, juga melibatkan bank BPRS Bhakti Sumekar, Bank Jatim, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep.

Ketua TP PK Kabupaten Sumenep, Nurfitriana Busyro memaparkan sejumlah alasan terkait mengapa seminar tersebut dilaksanakan. Salah satunya karena jumlah wirausaha di tanah air yang baru mencapai 3,1 persen dari total penduduk usia produktif, dari jumlah penduduk 250 juta jiwa.

Padahal, semestinya Indonesia ini harus memiliki 5 juta jiwa wirausaha. Sebab, Singapura 7 persen, Malaysia 5 persen, Thailand 4,5 persen, dan Vietnam 3,3 persen.

“Realitas tersebut menuntut kita harus mandiri. Jika tidak, roda kehidupan akan menggilas dan menjadikan kita sebagai pecundang. Kita harus mengembangkan kreativitas dan potensi diri untuk masa depan yang lebih baik dan cerah, salah satunya dengan menjadi wirausahawan,” ungkap Bunda Fitr, panggilan akrab Ketua PKK Sumenep.

Selain itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumenep tersebut juga menyampaikan 6 cara menjadi seorang pengusaha. Pertama, yang harus dilakukan yakni dengan cara mengubah atau memperbaiki mindset atau pola pikir. Kedua, calon wirausaha harus percaya diri dan selalu berorientasi masa depan.

Yang tak kalah penting lagi, lanjut Bunda Fitri, pengusaha wajib memiliki keberanian mengambil resiko, juga harus kreatif dan inovatif.

“Terakhir, seorang pengusaha harus ulet, tekun dan pantang menyerah,” tegas istri Bupati Sumenep yang juga anggota DPRD Jawa Timur itu.

Pasca seminar, Bunda Fitri berharap ada perubahan mindset di benak masyarakat, khususnya pelaku IKM dan UKM di Sumenep. Bahwa berwirausaha itu sesungguhnya mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja.

“Yang penting ada kemauan kuat menjalaninya. Mereka yang sukses bukan tidak pernah gagal, karena gagal adalah sunnatullah, siapapun akan merasakannya. Pemenang bukanlah orang yang tidak pernah gagal, melainkan mereka tidak pernah menyerah dan terus berusaha untuk mencapai kesuksesannya,” pesan Bunda Fitri pada peserta seminar.

Rusydiyono, Mata Madura

KPU Bangkalan