Ketika Banyak Utang Bermimpi Rasulullah SAW

×

Ketika Banyak Utang Bermimpi Rasulullah SAW

Sebarkan artikel ini
Ketika Banyak Utang Bermimpi Rasulullah SAW

matamaduranews.com-Sebuah kisah  seorang yang terbelit banyak utang. Hidupnya terlunta-lunta. Namun, Allah Swt menolongnya lewat perantara bertemu Rasulullah Saw dalam mimpinya.

Syeikh Husna Syarif, salah seorang ulama besar di Mesir berkisah:

Si banyak utang pernah hidup kaya raya, lalu jatuh bangkrut. Tersisa utang menggunung. Suatu hari ia pergi ke salah seorang saudagar kaya. Kedatangannya untuk meminjam uang 500 dinar.

Si saudagar bertanya, “Kira-kira kapan anda akan melunasi pinjaman ini ?”
“Minggu depan tuan…” jawabnya singkat.

Dia pulang membawa 500 dinar. Uang itu, ia bayarkan kepada orang-orang yang setiap hari datang menagih ke rumahnya.

Hari demi hari bertambah sulit dan terpuruk hingga tempo pembayaran utang pun tiba.

Saudagar mendatangi rumah si miskin  dan mengatakan,”tempo utang anda telah tiba,”.

Dengan suara lirih dia menjawab : “Demi Allah saya sedang tak berhasil mendapatkan apa-apa untuk bayar, sungguh saya terus berusaha untuk melunasi.”

Saudagar merasa geram kepada si miskin dan mengadukannya ke pengadilan, dan membawanya ke hakim.

Setibanya di pengadilan, si hakim bertanya : “mengapa anda tidak membayar utang anda ?”
Lagi-lagi si miskin menjawab : Demi Allah saya tak punya apa-apa tuan.

Karena merasa ini adalah kesalahan si miskin, maka hakim memvonisnya dengan hukuman penjara sampai ia melunasi utangnya.

Kemudian si miskin bangkit dan berkata,”Wahai hakim, berilah saya waktu untuk hari ini saja. Saya hendak pulang ke rumah untuk berjumpa keluarga dan mengabarkan hukuman ini sekalian berpamitan dengan mereka. Baru saya akan kembali untuk dipenjara.”

Hakim menyahuti si miskin dengan mengatakan : “Bagaimana mungkin, apa jaminanmu bakal kembali besok, sementara aku telah memvonismu hukuman penjara ?”

Lelaki itu terdiam, tapi seolah mendapat ilham di benaknya. “Rasulullah jaminanku, wahai tuan hakim. Bersaksilah untukku jika besok aku tidak kembali, maka aku bukanlah termasuk umat Rasulullah.”

Si hakim tersentak diam dan tersentuh hatinya, ia sadar betapa agungnya Rasulullah….Kemudian si hakim menunda hukuman penjara untuknya hingga esok.

Sesampainya di rumah, si miskin mengabarkan kondisinya kepada istrinya bahwa esok akan dipenjara.

Lalu istrinya bertanya : “Wahai suamiku lantas apa mengapa sekarang engkau bebas ?”
“Aku menaruh nama Rasulullah sebagai jaminanku” begitu jawab suaminya.

Mata istrinyapun berkaca-kaca dan air matanya menetes sembari berkata pada suaminya : “Selama Rasulullah masih menjadi jaminan bagimu, maka mari kita bershalawat.”
Merekapun bershalawat kepada Rasulullah dengan rasa cinta yang dalam.

Sampai akhirnya mereka tertidur,  mereka mimpi melihat Rasulullah SAW, Beliau memanggil si miskin itu : “Hai fulan, jika besok telah terbit fajar maka pergilah ke tempat ulama fulan dan sampaikan kepadanya bahwa aku menitipkan salam untuknya dan suruh ia menyelesaikan utang piutangmu. Jika ulama itu tidak percaya sampaikan 2 bukti ini.”

Kemudian si miskin itu bertanya : “Apa 2 bukti itu wahai Rasulullah?”
Rasulullah menjawab : “Katakan padanya bahwa dimalam pertama ia sudah membaca shalawat untukku 1000x dan dimalam terakhir dia telah ragu dalam jumlah bilangan shalawat yang dibacanya.
Sampaikan padanya bahwa ia telah menyempurnakan shalawatnya.”

Seketika si miskin terbangun dan terkejut. Tanpa ragu pada pagi harinya ia pergi menuju si ulama fulan dan berjumpa dengannya.

Tanpa buang waktu si miskin menyampaikan apa yang ia lihat dalam mimpinya.
“Wahai tuan ulama, Rasulullah telah menitipkan salam untuk anda dan meminta anda agar menyelesaikan utang piutangku.”
Sang ulama bertanya : “Apa bukti dari kebenaran mimpimu itu tentang yang anda sampaikan?”

Si miskin itu menyampaikan kedua bukti sebagaimana yang dikatakan Rasulallah SAW dalam mimpinya.

“Dimalam pertama anda telah bershalawat kepada Rasulullah sebanyak 1000x dan dimalam terakhir anda telah ragu dengan jumlah bilangan shalawat yang telah anda baca. Rasulullah mengatakan bahwa hitungan shalawat anda telah sempurna, dan shalawat anda telah diterima oleh Rasulallah”.

Mendengar hal itu spontan ulama itu menangis karena berita gembira shalawatnya diterima Rasulallah SAW.

Ulama tersebut memberi uang 500 dinar dari baitul mal (untuk melunasi utang si miskin) dan 2500 dari harta pribadinya untuk si miskin sebagai tanda terima kasih atas berita gembira yang disampaikan.

Tidak berapa lama kemudian si miskin bergegas pergi ke hakim untuk menyelesaikan perkaranya.

Sesampainya ditempat hakim, tiba-tiba si hakim bergerak kearah si miskin seolah ia rindu ingin melihatnya dan memanggilnya seraya berucap :

“Kemarilah, berkat anda aku mimpi berjumpa Rasulullah SAW. Rasulullah telah berpesan kepadaku bahwa jika aku menyelesaikan utangmu maka kelak Rasulullah akan menyelesaikan perkaraku di akhirat. Ini uang 500 dinar untuk lunasi utang2 anda”.

Belum sampai selesai dia bicara, tiba-tiba pintu ada yang mengetuk. Ketika dibuka, ternyata saudagar penagih utang yang datang. Dia langsung memeluk si miskin dan menciumnya sembari berucap :

“Berkat anda saya mimpi berjumpa Rasulullah. Beliau berkata padaku jika aku merelakan utangmu maka kelak di hari kiamat Rasulullah akan merelakan segala tanggunganku dan ini uang 500 dinar hadiah untuk anda dan utang anda lunas”.

Subhanallah, kisah ini adalah sekelumit bukti betapa Rasulullah SAW selalu memperhatikan urusan umatnya.

Shalawat dan cinta kepada Nabi bisa menghilangkan kegundahan dan keresahan bahkan bencana.

Shollu alan Nabi Muhammad wa Alihi was Shohbihi was Salam

Redaksi

KPU Bangkalan