OpiniPendidikan

Malam Mingguan Ala Tiga Golongan Mahasiswa

×

Malam Mingguan Ala Tiga Golongan Mahasiswa

Sebarkan artikel ini
Malam Mingguan Ala Tiga Golongan Mahasiswa
Sejumlah mahasiswa mengisi hari libur dengan diskusi. (Foto Syahid/Mata Madura)

Malmingan atau malam mingguan merupakan satu malam dalam seminggu yang banyak orang menantinya. Sebenarnya proses penantiannya bermula dari dijadikannya sebagai ajang refreshing. Dari situ, banyak orang yang ingin memanfaatkan momen yang hanya terjadi satu kali dalam seminggu tersebut, terutama bagi para pelajar.

Terdapat hal unik dari pola malmingan di tingkat mahasiswa. Itu bermula dari terbaginya mahasiswa dalam tiga kategori. Yaitu aktivis. akademisi, dan kaum romantisme. Aktivis merupakan mahasiswa yang begitu aktif dalam menggeluti organisasi intra maupun extra di kampus. Istilah mahasiswa organisatoris juga sebenarnya termasuk dalam mahasiswa aktivis ini.

Kedua mahasiswa akademisi. Mahasiswa ini merupakan mahasiswa yang titik fokusnya adalah dunia mereka sendiri di kampus. Yaitu fokus akan belajar dan tidak mementingkan hal-hal yang lain seperti layaknya organisatoris dan aktivis. Berbeda lagi dengan kaum romantisme, yang mana merupakan kaum yang hanya fokus akan hal-hal yang berhubungan akan romantisme. Akan tetapi, bukan berarti mereka tidak belajar dan menggeluti organisasi. Tapi, titik fokus yang membedakan dari ketiganya.

Di sini terdapat hal yang unik dari cara ketiga golongan mahasiswa dalam mengisi waktu malmingan. Pertama mahasiswa aktivis. Mahasiswa yang memanfaatkannya dengan cara cangkruan atau kumpul-kumpul sambil ngopi bersama. Biasanya mereka membahas mengenai masa depan organisasi, pemerintahan, kampus, ataupun berdiskusi. Mereka akan berkumpul dengan sesama rumpun ataupun menerima tamu dari golongan tetangga.

Sedangkan untuk mahasiswa akademisi, terdapat dua jalan dalam mengisi waktu kelompok akademisi ini. Yaitu mengulas kembali pelajaran kampus atau me-refreshotaknya dengan cara nonton film, jalan-jalan ke tempat keramaian seperti taman kota, dan lain lain. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka hanya menyisihkan waktu untuk diam di rumah dan merefresh otak di rumah saja.

Terakhir kaum romantisme. Mahasiswa yang tergolong dalam romantisme bisa ditebak akan aktivitas yang dipilihnya. Pastinya having funbersama pasangan-pasangannya. Mereka akan mencoba untuk jalan-jalan ke beberapa tempat atau memang mempunyai tempat khusus untuk ketemuan. Tapi yang membut rusak kalangan generasi muda, kadang kaum romantisme melewati batas dalam having fun bersama pasangannya, seperti melakukan hal mesum, dan sebagainya.

Ketiga golongan itu juga memiliki julukan yang unik. Yaitu, untuk mahasiswa aktivis biasa disebut mahasiswa kura-kura (kuliah organisasi, kuliah organisasi). Kedua, mahasiswa akademisi memiliki julukan mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang, kuliah pulang). Terakhir, mahasiswa yang tergolong dalam romantisme dijuluki kunang-kunang (kuliah nangkring, kuliah nangkring). Dan, ketiga kategori itu juga yang menjadi cerminan akan aktivitas malmingan mereka. (Cerita ini dikirim oleh Syahid Mujtahidy, Pamekasan)

Sumber: viva.co.id

KPU Bangkalan