Mengenal Tarmijati, Perempuan yang Ingin Menjadi Guru Sejak Masih Kecil

×

Mengenal Tarmijati, Perempuan yang Ingin Menjadi Guru Sejak Masih Kecil

Sebarkan artikel ini
Mengenal Tarmijati, Perempuan yang Ingin Menjadi Guru Sejak Masih Kecil
Tarmijati, Guru SD Pangeranan 5
Tarmijati, Guru SD Pangeranan 5
Tarmijati, Guru SD Pangeranan 5

MataMaduraNews.com – BANGKALAN – Tarmijati, S.Pd, begitu nama lengkapnya mengabdi menjadi guru semenjak tahun 1981 setelah lulus dari Sekolah Pendidikan Guru. Semenjak usianya masih kecil Tarmijati memang sudah memiliki cita-cita untuk menjadi seorang guru, karena baginya guru tidak hanya sekedar profesi namun lebih dari itu guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa.

“Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, karena tidak pernah berharap imbalan dari anak didiknya,” tutur perempuan kelahiran 23 Oktober 1961 ini.

Perempuan yang menjadi pasangan dari Muaffiq ini juga mengatakan bahwa guru adalah pekerjaan yang paling mulia karena tugasnya adalah mendidik dan membimbing generasi penerus masa depan bangsa.

“Tugas guru adalah membimbing dan mendidik anak-anak untuk lebih maju agar generasi penerus bisa berbakti pada Nusa dan Bangsa,” ucap perempuan dengan 3 anak ini.

Pertama kali di angkat menjadi guru, Tarmijati mendapat tugas di desa yang masuk kategori daerah terpencil tepatnya di Desa Kokop.

“Desa Kokop dulu masih rawan, belum ada lampu, jika mau ke sekolah jalan kaki, dan jalan nya juga tidak semulus seperti saat ini,” ungkapnya sambil membayangkan masa-masa perjuangan puluhan tahun lalu.

13 tahun dijalani dengan penuh perjuangan, berkali-kali pindah tempat mengajar dari satu desa ke desa terpencil lainnya untuk melaksanakan tugas mulia demi masa depan anak bangsa.

“Karena ingin mengabdi ke desa terpencil lainnya sehingga berpindah pindah desa dari desa satu ke desa lainnya,” tutur perempuan yang mengaku mendapatkan bayaran sebesar 16.960 rupiah pada saat pertama kali mengabdi menjadi seorang guru.

“kemudian pada tahun 1994 saya di pindah ke SD Pangeranan 5 Kecamatan Bangkalan, alhamdulilah sampai sekarang,” tambahnya dengan raut wajah penuh bahagia karena telah puluhan tahun menjalankan pengabdiannya sebagai guru.

Tarmijati yang kini sudah berusia 56 tahun dan sudah mengabdikan separuh lebih dari usianya untuk mendidik putri-putri bangsa berharap anak didiknya bisa menjadi orang yang bermanfaat baik untuk Agama, Bangsa, dan Negara.

“Harapan saya mudah mudahan anak didik saya bisa menjadi anak yang berbakti pada Nusa dan Bangsa, tercapai segala cita-citanya,  sehingga mampu membahagiakan kedua orang tua yang melahirkan dan membesarkannya,” ucapnya penuh harap dan ketulusan dengan nada khas keibuan.

Hasin, Mata Bangkalan


KPU Bangkalan