Berita Utama

Mengharap Kekompakan, 21 Kiai NU Jatim Surati DPW PKB Jatim

×

Mengharap Kekompakan, 21 Kiai NU Jatim Surati DPW PKB Jatim

Sebarkan artikel ini
Mengharap Kekompakan, 21 Kiai NU Jatim Surati DPW PKB Jatim
KH. Nuruddin A Rahman Pengasuh PP. Al-Hikam Bangkalan. (foto, Istimewa)
KH. Nuruddin A Rahman Pengasuh PP. Al-Hikam Bangkalan. (foto, Istimewa)
KH. Nuruddin A Rahman Pengasuh PP. Al-Hikam Bangkalan.
(foto, Istimewa)

MataMaduraNews.comBangkalan – KH. Nuruddin A Rahman Pengasuh PP. Al-Hikam Bangkalan membenarkan tentang adanya surat dari 21 Kiai Nahdlatul Ulama (NU) se Jawa Timur DPW PKB Jawa Timur.

Saat dikonfirmasi, Senin (22/05/2017) ia mengatakan para Kiai sepuh NU berkumpul untuk membuat kesepakatan yang ditujukan kepada PKB. “Menjelang pilgub jatim, para kiai mencari satu kader NU secara bersama-sama, meskipun belum ditentukan siapa figurnya. Tujuannya untuk kebersamaan para kiai agar bersatu. Ini ikhtiar untuk menyatukan warga Nahdliyin agar tidak terpecah belah hanya untuk kepentingan pilgub,” tegas mantan Anggota DPD RI itu.

Jika mengaca pada pilgub sebelumnya, kata Nuruddin sapaan akrabnya, warga Nahdliyyin terpecah belah. Oleh karenanya, para kiai sepuh saat ini berkomitmen agar pengalaman sebelumnya tidak terulang kembali. “Kiai-kiai NU sebagian memang tidak berpolitik, tapi ini akan lebih parah jika kiai-kiai tidak menyepakati. Sebagai tanggung jawab moral, para kiai bersepakat untuk mencari satu figur. Karena jika dibiarkan terpecah-pecah, akan lebih sulit untuk menyatukannya,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui terdapat 21 Kiai NU, termasuk KH. Nuruddin A. Rahman yang berkumpul untuk membahas kekompakan Nahdlatul Ulama (NU). Berikut ini bocoran isi surat yang beredar.

Kepada yth
Sdr Abdul Halim Iskandar
Ketua DPW PKB Jatim

Di Tempat

Assalamu alaikum wr wb

Dengan berharap ridla dari Allah SWT, setelah melalui musyawarah kami para kiai dan pengasuh Ponpes yang bertanda tangan di bawah ini, ingin menyampaikan beberapa hal sebagai berikut: 

1. Belajar dari pengalaman Pemilukada serentak beberapa tahun terakhir ini, diperlukan kebersamaan dan kekompakan demi kemaslahatan ummat. Para pendiri NU bisa begitu kuat dalam menghadapi cobaan dan tantangan di masa lalu karena kekompakan dan kebersamaan itu. Selain karena ikhtiar, ilmu, dan doa sebagai senjata utama.

2. Mengikuti tradisi para pendiri NU, kiai dan pengasuh ponpes selalu menjadi rujukan utama dalam proses pengambilan keputusan organisasi maupun politik. Setidaknya dilibatkan dalam7 musyawarah dalam pengambilan keputusan tersebut sehingga betul-betul membawa aspirasi NU maupun masyarakat luas.

3. Keterlibatan para kiai tersebut sangat penting untuk menjaga keutuhan NU, khususnya terkait dengan pemilukada Jatim mendatang. Para kiai dan pengasuh pondok pesantren tidak ingin pengalaman pemilukada yang lalu terulang karena tidak adanya kekompakan dan kebersamaan dalam perjuangan politik, saling ingin menang sendiri, sehingga mengakibatkan perpecahan di lingkungan NU yang butuh waktu panjang untuk menyatukannya kembali. 

4. Sebagai tempat kelahiran NU dan basis utama Nahdliyin, saatnya Jawa Timur memberikan contoh kepada daerah lain tentang kebersamaan, kekompakan, dan keutuhan dalam setiap perjuangan. Semua itu demi kesejahteraan warga Nahdliyin dan warga masyarakat pada umumnya.

5. Sebagai partai yang didirikan para kiai dan NU, kami berharap PKB bersedia menjelaskan rencana pencalonan gubernur Jatim yang akan berlaga dalam pilgub 2018. Sungguh kami akan sangat bersyukur bila PKB bersedia menjadikan para kiai dan pengasuh pondok pesantren sebagai rujukan utama dalam menentukan figur calon gubernur yang akan diusung bersama.

6. Demikian atas perhatiannya, kami ucapkan banyak terima kasih.

Surabaya, 19 Mei 2017

Yang bertanda tangan :

1. KH ZAINUDDIN JAZULI (PP Al Falah Ploso Mojo Kediri)
2. KH ANWAR MANSYUR (PP Lirboyo Kediri)
3. KH NURUL HUDA JAZULI (PP Ploso Mojo Kediri)
4. KH MIFTAHUL AKHYAR (PP Miftahussunnah Surabaya)
5. KH NAWAWI ABDUL DJALIL (PP Sidogiri Pasuruan)
6. KH AGUS ALI MASYHURI (PP Bumi Sholawat Lebo Sidoarjo)
7. KH ANWAR ISKANDAR (PP Al Amien Ngasinan Kediri)
8. KH MUTAWAKKIL ALALLAH (PP Zainul Hasan Genggong Probolinggo)
9. KH FUAD NUR HASAN (PP Sidogiri Pasuruan)
10. KH FUAD JAZULI (PP Ploso Mojo Kediri)
11. KH KHOLIL AS’AD SYAMSUL ARIFIN (PP Walisongo Situbondo)
12. KH IDRIS HAMID (PP Salafiyah Syafiiyah Pasuruan)
13. KH ABDULLAH KAFABIHI MAKHRUS (PP Lirboyo Kediri)
14. KH UBAIDILLAH FAQIH (PP Langitan Lamongan)
15. KH SYAFIUDIN WAHID (PP Darul Ulum Garsempal Sampang)
16. KH JA’FAR YUSUF (PP Darul Ulum Garsempal Sampang)
17. KH MAKHRUS (PP Al Ihsan Jrengoan Sampang)
18. KH NURUDDIN ABDURRAHMAN (PP Al Hikam Bangkalan)
19. KH MUDDASIR BADRUDDIN (Pamekasan)
20. KH MUJIB IMRON (PP Al Yasini Areng-areng Pasuruan)
21. KH FAKHRILLAH ASCHAL (PP Saychona Cholil Bangkalan)

Agus, Mata Bangkalan

KPU Bangkalan