Politik

Nurfitriana, Satu-satunya Kader Perempuan PKB Madura yang Duduki Kursi DPRD Jatim

×

Nurfitriana, Satu-satunya Kader Perempuan PKB Madura yang Duduki Kursi DPRD Jatim

Sebarkan artikel ini
Caleg DPRD Jatim PKB Nomor Urut 03 Dapil Madura, Nurfitriana Busyro
Caleg DPRD Jatim dari PKB Nomor Urut 03 Dapil Madura, Nurfitriana Busyro. (Foto Rusydiyono/Mata Madura)

matamaduranews.comSUMENEP-Sempat diragukan karena menjadi pendatang baru di dunia politik praktis, Nurfitriana Busyro berhasil jebol gawang DPRD Provinsi Jawa Timur pada Pemilu 2019 lalu.

Kehadiran Bunda Fitri-sapaan akrab perempuan berparas cantik kelahiran 05 September 1978, pada kontestasi politik tahun ini sempat menyita perhatian publik. Sebab, aktivitas kesehariannya selama ini hanya berkutat dengan sejumlah tugas yang diemban sebagai Ketua TP PKK, Ketua Dekranasda, Bunda PAUD, dan pembina Fitri Hijabi, yang jauh dari nuasa politik praktis.

Bahkan, setelah istri Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim itu ditetapkan sebagai Caleg DPRD Jatim dengan nomor urut 03 dari PKB, tidak sedikit orang yang meragukan akan keseriusannya. Yang lebih parah, pencalonannya hanya dianggap sebagai syarat untuk memenuhi kuota partai semata.

Akan tetapi, seiring dengan berjalannya sang waktu, semua penilaian negatif itu berhasil ditepis. Salah satu kerja politik yang bisa meyakinkan publik akan keseriusannya nyalon, Ketua Perempuan Bangsa PKB Sumenep tersebut rutin gerilya menyapa masyarakat.

Walaupun pada dasarnya aktivitas itu biasa Bunda Fitri lakukan sejak mejabat Ketua PKK Sumenep, akan tetapi ritme gerilya terus dinaikkan. Tidak hanya menyapa dan memberi bantuan kepada sejumlah janda miskin, Bunda Fitri juga rajin membaur dengan kelompok perempuan, baik organisasi kemasyarakatan seperti Fatayat dan Muslimat NU, ataupun kelompok usaha produksi.

Bahkan, Bunda Fitri mengaku tidak pernah gentar dengan ocehan apapun tentang dirinya dan dunia politik yang tengah digeluti saat ini. Karena baginya, KH A. Busyro Karim yang tak lain adalah suaminya, menjadi guru politik yang selalu mengajari agar istiqomah dan sabar dalam menghadapi situasi apapun yang terjadi.

“Sebagai orang baru yang terjun secara langsung dalam politik praktis, saya banyak menimba ilmu dan belajar ke beliau (KH A. Busyro Karim, red) secara langsung. Nasehat, pesan dan arahan beliau selalu menjadi kunci utama saya dalam melangkah,” aku Bunda Fitri, Kamis (09/05/2019).

Melihat kerja politik yang santun pada sosok Bunda Fitri, masyarakat mulai percaya dan mantap bahwa ia benar-benar serius ingin mengabdi kepada masyarakat Madura lewat DPRD Jawa Timur.

Keyakinan masyarakat itu berwujud dukungan nyata yang diberikan kepada Bunda Fitri pada Pemilu 17 April lalu. Berkat doa serta dukungan masyarakat Madura, ia berhasil mengantongi sebanyak 92.848 suara.

Dengan perolehan suara sebanyak itu, Bunda Fitri telah membuktikan bahwa ‘Perempuan Madura Bisa’ sebagaimana tagline-nya yang selama ini sering didengungkan. Lebih dari sekadar lolos, Bunda Fitri merupakan satu-satunya perempuan Madura yang berhasil melenggang ke DPRD Jawa Timur.

Rusydiyono, Mata Madura

KPU Bangkalan