Produk Wirausaha Muda Sumenep Dipamerkan di Jakarta, Ini Respon Kemenkop dan UKM

×

Produk Wirausaha Muda Sumenep Dipamerkan di Jakarta, Ini Respon Kemenkop dan UKM

Sebarkan artikel ini
kemenkop-i-wayan-dipta-piws
I WAYAN DIPTA, Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia berkunjung dan melihat produk Wirausaha Muda Sumenep di Stan Wirausaha Muda Sumenep pada Pameran UKM Madura, Jakarta (12/05/2017). (Foto PIWS for Mata Madura)
kemenkop-i-wayan-dipta-piws
I WAYAN DIPTA, Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia berkunjung dan melihat produk Wirausaha Muda Sumenep di Stan Wirausaha Muda Sumenep pada Pameran UKM Madura, Jakarta (12/05/2017). (Foto PIWS for Mata Madura)

MataMaduraNews.com JAKARTA – Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia I Wayan Dipta menilai, Program Mencetak 5000 Wirausahawan Muda Pemeritah Kabupaten Sumenep melalui konsep inkubator merupakan terobosan program dari daerah yang layak ditiru oleh daerah-daerah lain.

“Sumenep inilah patut menjadi salah satu contoh, bahwa inkubator sangat penting dalam melahirkan wirausaha. Dan harus mejadi contoh daerah-daerah lain,” ujarnya.

Pernyataan tersebut disampaikan saat I Wayan Dipta mengunjungi stan Wirausaha Muda Sumenep di Pameran UKM Madura yang diselenggarakan di area Parkir Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (12/05/2017).

Menurutnya, konsep inkubator sudah diakui dunia sebagai cara yang tepat dalam melahirkan wirausahawan yang handal. Penerapan inkubator dapat menumbuhkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang kreatif dan inovatif. Prinsipnya, salah satu kunci agar Bangsa Indonesia kuat, harus dengan melahirkan banyak UKM-UKM yang inovatif.

“Jadi, inkubator itu merupakan cara untuk mengembangkan UKM-UKM inovatif yang sudah diakui dunia. Sehingga penerapan inkubator ini sangat penting sekali dalam menumbuhkan UKM-UKM kreatif dan inovatif,“ paparnya.

Lanjut I Wayan Dipta, dalam hal pengembangan UKM, Indonesia masih ketinggalan dengan negara-negara di Asean. Malaysia sudah memiliki 100 inkubator, sedangkan Indonesia masih 50.  Maka dari itu, komitmen masing-masing pemerintah daerah harus mengarah pada pengembangan UKM-UKM inovatif.

pameran jakarta piws
SUKSES WIRAUSAHA MUDA: Kepala Diskop dan UKM Sumenep Imam Trisnohadi (kanan) dan Direktur PIWS Khoirul Asiah (tiga dari kiri) saat menerima kunjungan H. Lulung Lunggana dan Bupati Pamekasan Achmad Syafii di Stan Wirausaha Muda Sumenep pada Pameran UKM Madura, Jakarta (12/05/2017). (Foto PIWS for Mata Madura)

“Kita (red: Indonesia) masih ada 50 inkubator, itupun masih belum banyak yang bagus. Jadi sangat penting sekali kalau inkubator itu terus dikembangkan,” jelasnya.

Sebetulnya konsep inkubator itu sudah lahir tahun 1993 yang digagas oleh Pemerintah Pusat. Konsep tersebut tidak berjalan efektif, karena masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang belum berkomitmen dalam menerapkan inkubator sebagai upaya melahirkan UKM-UKM inovatif.

“Selain itu, inkubator harus menjadi program. Sehingga supporting itu tidak mesti harus dari pemerintah, dari berbagai sumber bisa dicari. Karena inkubator itu sudah menjadi konsep mendunia,” ujarnya.

I Wayan Dipta berharap daerah-daerah lain, terutama di Jawa, mencontoh terobosan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep yang sudah serius dalam mengembangkan lahirnya wirausahawan dan UKM-UKM yang inovatif.

“Mudah-mudahan dengan adanya gagasan dari bawah, seperti Sumenep ini bisa menjadi motivasi untuk deerah-daerah lain melahirkan konsep inkubator untuk mengembakan UKM-UKM inovatif. Dari Sumenep saja bisa lahir inkubator yang bisa menginkubasi sebanyak 5000 tenant,” harapnya.

Perlu diketahui, beberapa produk Wirausaha Muda Sumenep hasil pelatihan tahap I yang diselenggerakan Pusat Inkubator Wirausaha STKIP PGRI Sumenep (PIWS) diikutsertakan dalam Pameran UKM Madura dengan tema “Menjemput Asa Menembus Batas” di area Parkir Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat – Minggu (12-14/05/2017). Produk Wirausaha Muda tersebut diantaranya, batik, produk olahan, tas, dan sablon kaos Visit Sumenep.

Rusydiyono | Mata Sumenep

KPU Bangkalan