Nasional

Saltis; Rock Band Sumenep yang Pernah Menyentak Dunia Musik Rock Indonesia (2)

×

Saltis; Rock Band Sumenep yang Pernah Menyentak Dunia Musik Rock Indonesia (2)

Sebarkan artikel ini
CD Saltis Rock Band
KENANGAN: Cover CD Saltis Rock Band (sumber: https://goo.gl/2yVHYm)

matamaduranews.com-SUMENEP-Selain keberhasilan Saltis menembus pentas musik nasional, bait-bait lagu yang dibawakan,  menyentuh alam sadar manusia.

Siapa pun, yang mendengarnya, pasti merasakan sentuhan makna yang dimaksud. Pasti ada desahan rindu untuk ingin selalu mendengarnya.

Lirik-lirik lagunya, tidak lekang di makan zaman. Meski seabrek lagu-lagu anyar menyesaki etalase-etalase musik rock Indonesia. Pesan lagu SADAR tetap menempati ruang-ruang kosong pecinta musik rock Indonesia.

Darimana ihwal lagu SADAR? Sadey Gozal, menyebut, nama itu diambil dari fenomena sosial, terutama anak muda saat itu (1989). Terjerembab dalam dunia hitam. Anak muda yang suka minum-minuman, yang masih belum mengenal dunia Narkoba.

Teman-teman Saltis, yang terdiri dari Encung Hariyadi (vocalis), Jass (Gitar), Awex Labeng (Keyboard), dan Bakar (Drumer), berdiskusi dan memberi masukan bait per bait.

Finishingnya, sang vocal, Encung Hariyadi, menyesuaikan dengan arensemen musik.

Tersirat, makna tiap bait lagu SADAR memiliki nilai filosofis yang amat sangat dalam.

Bila dilihat dari kacamata tasawuf, hampir menyerupai aliran puisi Rumi (Jalaludin Rumi), sang Sufi kelahiran Balkh (Afghanistan),1207 Masehi lalu.

Puisi Rumi selalu bercerita fenomena sosial yang disandarkan pada nilai cinta kepada Tuhan, lewat hasil lakunya.

Kita bisa memahami pesan Sufistik lagu

SADAR, seperti di bait…

Dan ketika kini aku pejamkan mata

Ada berkas putih hinggap didepanku

Ada desah bisikan ditelingaku

Dijantungku diuluh hatiku

Makna pejamkan mata, dalam kacamata Sufistik, memiliki arti keluar dari belenggu syahwat. Mengantarkan dunia kegelapan, di lorong-lorong (jalan) hitam. Makna kalimat, ada berkas putih hinggap. Ini juga bermakna secercah cahaya (sinar) yang diraih, setelah keluar dari belenggu lorong gelap.

Sedangkan makna, desah bisikan, di jantung dan di uluh hati, memberi isyarat laku seorang pencari cinta Ilahi.

Dan dilanjutkan dalam bait berikutnya:

Antara sadar dan tiada

Terbuka mata hatiku tiba – tiba

Menatap cahaya putih menyambutku

 Membersihkan hitamnya hatiku

Siapapun yang faham makna bait-bait di atas pasti menyebut luar biasa karena sarat makna yang tersimpan.

Beberapa bait dalam lirik lagu SADAR, sepintas, seperti penegasan kisah seorang salik (pejalan) yang sebelumnya melalui dunia gelap lewat lorong-lorong gelap. Dan di tengah jalan meraih cahaya putih.

Kenapa menyebut cahaya putih, tidak menyebut cahaya merah,kuning, hijau (pelangi)? Zadey Gozal tersipu malu. Ketika didesak, apakah ada orang luar crew eks Saltis, yang memberi materi lirik lagu SADAR, Sadey Gozal, hanya tersenyum.

“Ya…lirik lagu SADAR ini, sekedar memberi motivasi agar anak muda segera keluar dari dunia hitam yang menggelutinya. Anak muda harus SADAR, kembali ke jalan yang benar. Baitnya gabungan dari ide teman-teman. Finalnya, di mas Encung. Makanya, pencipta lagu SADAR atas nama Encung Hariyadi,” ucap pemilik nama asli Abdul Kadir, yang kini sudah purna dari Kabag Humas Pemkab Sumenep.

Memang, bagi mereka yang suka dunia tuilis novel atau cerpen, lagu SADAR bisa menjadi inspirasi kisah.

Bersambung…

Sumber: mata sumenep

KPU Bangkalan