Opini

Satu Jam Bersama Aktifis Perempuan Cantik (Bagian 2)

×

Satu Jam Bersama Aktifis Perempuan Cantik (Bagian 2)

Sebarkan artikel ini
Satu Jam Bersama Aktifis Perempuan Cantik (Bagian 2)
Murinatul Aini saat bergumul dengan orang miskin (Foto/dok. Mata Madura)

Catatan : Johar Maknun*

Minggu ini saya ternyata harus kecewa terhadap diri saya yang belum berhasil mewujudkan kegiatan Jumat Bersedekah bersama Aini. Aktivis cantik asal Pademawu Timur, Pamekasan ini.

Bagi saya, ini bukan soal kecewa karena tidak melakukan kegiatan bersama aktivis ini. Saya kecewa karena saya teringat apa yang diajarkan aktivis ini kepada saya.

“Banyak orang baik. Tapi sedikit sekali orang yang istiqamah,” kata aktivis yang juga mantan model ini.

Saya seperti tertusuk. Kata-katanya bak sembilu menusuk kesadaranku. Dan aku pun tersungkur.

“Ternyata, menjadi orang baik belumlah apa-apa. Jika tidak bisa istiqamah,” kata saya dalam batin. Betul. Di negeri ini, banyak sekali kebaikan yang telah diperlihatkan oleh pemimpin kita. Saat pilkada, pemilu legislatif, pilkades, dan pil-pil yang lain, banyak kebaikan yang telah diperlihatkan oleh mereka yang sedang kontestasi untuk pemenangan.

BACA JUGA: Satu Jam Bersama Aktivis Perempuan Cantik (1)

Kebaikan-kebaikan yang diperlihatkan mereka sungguh indah, jika saja mereka terus menjaga konsistensi kebaikan mereka. Ada atau tidak ada pilkada, pileg, pilkades, dan pemilihan lainnya. Kebaikan-kebaikan mereka akan sungguh bermakna jika saja kebaikan itu tetap terpelihara.

Al-istiqamah ainul karamah. Konsistensi itu adalah matanya kemuliaan. Karena itu banyak pemimpin gagal karena tidak mampu menjaga konsistensi. Seorang Bupati yang awalnya sebagai pemimpin yang mulia, akhirnya terjerembab dalam lembah kehinaan gara-gara tertangkap OTT KPK. Dia gagal mempertahankan konsistensinya sampai akhir masa hidupnya. Sama juga seperti juga seorang anggota DPRD yang awalnya mulia, akhirnya mati dalam kehinaan di tempat mangkalnya para waria.

Hidup memang butuh konsistensi. Konsisten memelihara ketaatan kepada nilai-nilai moral. Al-istiqamatu dawamuttaatu. Istiqamah itu memelihara konsistensi dalam ketaatan.

Hari ini saya harus belajar lagi pada seorang Aini. Aktivis yang istiqamah memelihara cintanya kepada orang-orang miskin.

*Penulis adalah Kepala Biro Mata Madura di Pamekasan

KPU Bangkalan