Tatik Rahmawati, Geluti Hobi Jadi Pahlawan Kopi

×

Tatik Rahmawati, Geluti Hobi Jadi Pahlawan Kopi

Sebarkan artikel ini
Tatik Rahmawati, Geluti Hobi Jadi Pahlawan Kopi
Tatik Rahmawati si Pahlawan Kopi. (Foto Tatik for Mata Madura)

MataMaduraNews.comBANGKALAN – Kopi biasanya selalu identik dengan laki-laki. Namun, bukan berarti semua perempuan tidak suka kopi, seperti halnya perempuan yang satu ini. Namanya Tatik Rahmawati. Salah satu perempuan penikmat kopi. Bahkan berawal dari hobinya meminum kopi, kini perempuan dengan satu anak tersebut merasa lebih mengenal Indonesia dengan mengenal kopi. Baginya, kopi tidak hanya sekedar minuman. Namun lebih dari itu, kopi merupakan identitas bangsa Indonesia.

”Kopi adalah salah satu komoditi terbesar di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga penghasil biji kopi terbaik,” ungkapnya penuh rasa bangga, pekan kedua Juni lalu. Dengan begitu, perempuan yang biasa dipanggil Titik itu merasa perlu dan memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan hal tersebut kepada teman, keluarga, khususnya orang-orang terdekat di sekelilingnya bahwa kopi merupakan kekayaan bangsa Indoenesia yang harus dibanggakan.

Titik juga mengaku pernah menyaksikan sendiri seorang perempuan hidup di tengah hutan sendirian untuk menjaga dan merawat tanaman kopinya agar menghasilkan buah kopi terbaik. Sejak itulah, perempuan kelahiran Bangkalan 14 April 1987 tersebut semakin terketuk hatinya untuk lebih mencintai kopi. Titik menyebut ada proses panjang yang dilakukan oleh seorang petani kopi dari mulai menanam, merawat, sampai panen untuk kemudian menjadi secangkir kopi. Dan itu dinilainya tidak mudah dan butuh perjuangan, sehingga Titik dan teman-teman pecinta kopi Nusantara lainnya memiliki ungkapan, Sampaikanlah Walau Hanya Secangkir Kopi. Baginya, seseorang yang bisa menyampaikan secarkir kopi kepada orang lain merupakan pahlawan kopi. ”Pahlawan bagi roaster, pahlawan bagi penyeduh, utamanya pahlawan bagi petani kopi itu sendiri,” tuturnya penuh keyakinan.

Perempuan Madura lulusan magister Ilmu Komunikasi Universitas Dr. Soetomo itu sering pergi ke berbagai tempat untuk belajar mengenal tentang berbagai macam karakter dan ciri khas kopi Indonesia. Hal itu membuatnya tahu banyak tentang kopi, termasuk cara meminum kopi yang baik dan benar. Bahkan, ia sendiri sempat kaget setelah mengetahui bahwa Indonesia merupakan penghasil kopi terbaik, tapi mayoritas masyarakatnya malah meminum kopi dengan kualitas terburuk.

”Ini tugas kita semua untuk memberikan edukasi dan pemahaman tentang kopi yang baik,” ucap perempuan yang sering memberikan pelatihan dan pendidikan tentang kopi kepada masyarakat luas tersebut mengakhiri perbincangan dengan Mata Madura.

| hasin/rafiqi

KPU Bangkalan