Pariwisata

Wisata Goa Pote Bangkalan dan Problem yang Melilit

×

Wisata Goa Pote Bangkalan dan Problem yang Melilit

Sebarkan artikel ini
Suasana hearing di Komisi D DPRD Bangkalan mencari solusi problem objek wisata Goa Pote yang melilit. (matamadura.syaiful)
Suasana hearing di Komisi D DPRD Bangkalan mencari solusi problem objek wisata Goa Pote yang melilit. (matamadura.syaiful)

matamaduranews.comBANGKALAN-Jelang masa berakhir jabatan, Komisi D DPRD Bangkalan masih sempat gelar hearing Panitia Khusus (Pansus) sektor pariwisata, pada hari Jumat (16/8/2019).

Wisata Bukit Goa Pote yang terletak di Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, masih dililit berbagai problem. Wisata yang dikelola swasta di Kabupaten Bangkalan ini menuai banyak konflik. Mulai dari pemerasan, begal, dan kampung narkoba.

Sementara, potensi ekonomi adanya objek wisata Gua Pote ini sangat di rasa. Sayang, problem yang melilit belum terselesaikan.

Komisi D DPRD Bangkalan terpanggil untuk mencari jalan keluar. Sebab, objek itu sebagai salah satu tempat wisata andalan di Bangkalan. Dan bisa bikin betah para pengunjung.

Hearing tersebut dihadiri beberapa Pansus. Seperti, Sekda, Dishub, Disbudpar, Dinas DPMTSP, Kasat Sabhara, Kapolsek Socah, Dinas PUPR, Camat Socah dan Pengelola Bukit Goa Pote.

Fahri mewakili Sekda Bangkalan, mengungkapkan wisata Goa Pote masih belum menyisakan masalah. Salah satunya, kata dia, ada 3 pemilik di kawasan Goa Pote ini yang masih belum tuntas penyelesaiannya. Selain, pengelola bukan pemerintah. Murni pihak swasta.

“Goa pote saat ini masih belum berizin. Dari sisi keamanan masih belum aman. Bagaimana ini Pak Kapolres bisa memberikan rasa aman bagi warga pengunjung,” ungkap Fahri saat hearing.

Dijelaskan, Polsek Socah Hartanta menjelaskan, wisata Goa Pote memang ada problem yang sampai saat ini masih belum selesai. Kaarenakan ada tiga pemlilik dalam satu lahan di wisata Goa Pote.

“Adanya pengaduan masyarakat perihal merasa diperas oleh pelayanan wisata Goa Pote, karena masuk ke dalam area wisata ketiganya dikenakan biaya dalam jumlah yang tidak sama,” ceritanya.

Hartanta menambahkan, keamanan di area Goa Pote membuat resah pengunjung. Faktornya begal beraksi di akses menuju Bukit Goa Pote.

“Tapi Ahamdulilah Kapolres Bangkalan bertindak tegas dalam menyelesaikan masalah begal, serta sampai saat ini kampung narkoba tetap berjalan. Harus adanya loket untuk kepolisan biar kita bisa stanbay di sana,” tambahnya

Minun dari Dinas PUPR  juga menyebut, jika akses infrastruktur jalan masih milik pribadi.  Hal ini yang menjadi kendala pemerintah untuk membangun akses jalan. “Tapi untuk tahun ini kami sudah mengadakan pembangunan Penerangan Jalan Umum (PJU) di 99 titik akses menuju Bukit Goa Pote,” jelasnya.

Sedangkan Camat Socah, Rahman mengaku sudah melakukan pendekatan ke berbagai pihak. Salah satunya bersilaturahmi kepada pihak kepala desa dan pemilik lahan.

“Nanati kepala desa perlu dihadirkan dalam agenda-agenda forum-forum begini. Karena secara tidak langsung, Kepala desa adalah ujung tombak dalam proses pembenahan yang berada di daerahnya,” terang Rahman.

Kepala Disbudpar M. Faisol menyarankan agar  mengundang  4 orang yang terdiri dari 3 pemilik Lahan Goa Pote serta dihadirkan juga Kepala Desa setempat agar bisa menemukan jalan keluar.

“Sebelumnya sudah saya undang kedua pemilik lahan. Tetapi sampai sejauh ini masih belum menemukan solusi. Karena 1 pemilik tidak hadir, maka nantinya pihak dewan perlu menghadirkan semuanya,” harap M. Faisol saat hearing.

Sedangkan pihak pengelola Imam Sugiono menjelaskan, pihaknya pernah mengajukan izin tahun 2015 pada masa Bupati Ra Momon. Tetapi kendalanya pihak PUPR tidak memberikan izin karena ada sesuatu yang dirasa belum lengkap berkasnya.

“Padahal kita ngerti omzet Bukit Gua Pote sangat besar. Sehari bisa dapat Rp 100 juta saat hari raya. Kadang bisa mencapai Rp 300 juta dalam dua hari pada saat hari Raya Ketupat. Jika dikelola pemerintah kan bagus untuk meningkatkan PAD. Dan saya siapkan 4 hektar jika pemerintah siap” ucap Imam Sugiono.

Nur Hasan, Ketua Komisi D DPRD Bangkalan berharap  wisata Goa Pote bisa dikembangkan. Masalah kecil ini sekarang perlu dicari solusi.

“Saya minta kepada Kepala Disbudpar untuk segera mengundang Kepala Desa dan pemilik Wisata Goa Pote yang berjumlah tiga orang. BIar persoalan cepat selesai,”pintanya.

Acara hearing diakhiri dan diagendakan pertemuan lanjutan untuk duduk bareng bersama pihak terkait.

Syaiful, Mata Bangkalan

KPU Bangkalan