matamaduranews.com–SUMENEP–Jalan Lingkar Utara Sumenep. Jalan sepanjang 3,9 kilometer ini sepintas tak ada yang wah.
Apalagi jalanan sepi membelah hutan dan semak belukar di deretan bebatuan Desa Parsanga, Desa Bangkal dan Desa Kebunan, Kecamatan Kota Sumenep.
Tapi itulah salah satu terobosan dan inovasi Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim untuk mendongkrak ekonomi warga pinggiran Kota Sumenep.
Dalam 10 tahun kepemimpinan Kiai Busyro di Sumenep, banyak inovasi dan terobosan yang telah dilakukan untuk warga Sumenep.
Jalan Lingkar Utara itu bagian dari upaya Kiai Busyro untuk memeratakan pembangunan ekonomi melalui kue APBD Sumenep.
Tak sedikit warga merasa ada geliat ekonomi baru setelah Jalan Lingkar Utara tuntas dibangun.
Edy Junaedi. Salah satu warga Kebunan mengaku senang adanya pembangunan Jalan Lingkar Utara.
Sejak ada Jalan Lingkar Utara. Tak sedikit warga sekitar Jalan Lingkar Utara membuka usaha. Seperti cafe, makanan dan toko.
Kata Edy, setiap sore tak sedikit warga dan anak muda mudi dari berbagai penjuru Sumenep datang ke lokasi yang memiliki view indah untuk sekedar berswa foto atau melihat pemandangan Kota Sumenep dari ketinggian di Jalan Lingkar Utara.
“Alhamdulillah, mas. Setiap sore banyak orang datang ke tempat ini sekedar berswa foto atau melihat pemandangan Kota Sumenep dari ketinggian,” ucap Edy saat berbincang santai dengan Mata Madura, Senin sore (25/1/2021).
Selain waktu sore hari. Pada hari Minggu pagi, ucap Edy-juga banyak anak muda mudi datang berkerumun seperti menemukan objek wisata baru di Pinggiran Kota Sumenep.
Warga di sekitar lokasi tanggap melihat peluang ekonomi baru itu dengan membuka tempat tongkrongan baru dan warung-warung ala kadarnya.

Senin sore (25/1/2021). Mata Madura mencoba menjelajah jalan sepanjang 3,9 Km yang masih kinyis-kinyis aspalnya.
Sore itu sehari sebelum peresmian Jalan Lingkar Utara oleh Bupati Kiai Busyro.
Tanpa sengaja bertemu dengan Kepala Dinas PU Bina Marga Sumenep, Eri Susanto.
Eri terlihat mondar mandir mempersiapkan tempat yang akan diresmikan oleh Bupati Kiai Busyro.
Eri melihat lokasi penanaman pohon di pinggir jalan dekat tebing.
Dari kejauhan Eri menyapa Mata Madura.
Saat didekati Eri semangat bercerita progres pembangunan Jalan Lingkar Utara yang sudah bisa dilewati kendaraan umum.
Bahkan Eri mengajak Mata Madura dan rombongan Bagian Protokol Setkab untuk naik bus yang sudah disediakan untuk menjelajah jalan sepanjang 3,9 kilo meter.
Pembangunan Jalan Lingkar Utara Sumenep dibangun pada tahun 2019. Tuntas pekerjaannya pada 2020.
Eri mengatakan, pemasangan PJU (penerangan jalan umum) sepanjang Jalan Lingkar Utara akan mulai terpasang di pertengahan 2021 setelah dianggarkan oleh Dinas Perbuhubungan lewat APBD 2021.
Dari hitungan Eri, pembangunan Jalan Lingkar Utara menghabiskan APBD Sumenep sebesar Rp 42 miliar. Dengan rincian, Rp 5 miliar untuk pembebasan lahan. Sedangkan Rp 37 miliar untuk konstruksi jalan dan jembatan.
Karena itu, Eri berharap keberadaan Jalan Lingkar Utara bisa membuka akses ekonomi baru dan mempercepat arus jalan menuju terminal Bandara Trunojoyo dari arus utara. Sehingga mengurai kemacetan yang menumpuk di Kota Sumenep.
Sukses membangun Jalan Lingkar Utara. Eri sudah mempersiapkan pembangunan jalan lingkar menuju terminal Bandara Trunojoyo di tahun 2021.
Eri menarget pembangunan jalan lingkar koneksi bandara itu bisa digunakan pada akhir 2021. Lalu dilanjut pembangunan jalan menuju pelabuhan Kalianget
“Pada tahap selanjutnya akan dibangun Lingkar Barat sebagai bagian dari koneksi jalan lingkar utara ke Desa Batuan,” tambah alumni ITS ini.
hambali rasidi