Hukum dan Kriminal

2 Luka dan 1 Kiritis, Inilah Kronologi Aksi Saling Bacok di Rapat P2KD Bangkalan

×

2 Luka dan 1 Kiritis, Inilah Kronologi Aksi Saling Bacok di Rapat P2KD Bangkalan

Sebarkan artikel ini
Kronologi Aksi Saling Bacok di Rapat P2KD Bangkalan
ilustrasi

matamaduranews.comBANGKALAN-Aksi saling bacok saat Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) di Desa Benangkah, Burneh, Bangkalan, Madura menelan dua korban luka ringan dan satu orang kritis.

Dua orang luka ringan tersebut yaitu AF, Bakal Calon Kepala Desa (Bacakades) Benangkah dan Ketua BPD Desa Benangkah, H. Ansori.

Sementara yang mengalami luka berat, Mustofa, 44 tahun, merupakan perangkat Desa Benangkah. Saat ini ia sedang dirawat di RSUD Syamrabu Bangkalan.

Mustofa mengalami luka pada bagian bahu kanan, bahu kiri, lengan kiri dan betis kanan.

Namun, kronologi aksi saling bacok itu beda versi.

BACA JUGA: Geger, Rapat Pembentukan Panitia Pilkades di Bangkalan Diwarnai Saling Bacok

Berikut Kronologi Kejadian:

Versi Kepolisian:

Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Agus Sorbanapraja mengungkapkan, kericuhan berawal ketika Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Benangkah, H Ansori memimpin tahapan pembentukan P2KD sekitar pukul 08.00 WIB.

Saat Bacakades AF datang ke lokasi rapat panitia Pilkades di Balai Desa Benangkah. AF dipanggil oleh H Ansori yang merupakan ketua BPD. Keduanya sempat duduk bersama.

H Ansori meminta pada AF agar tak ikut dalam rapat pembentukan panitia Pilkades. Alasannya sederhana, Ansori berkata jika AF tak masuk dalam undangan.

Namun Bacakades AF menolak saran dari ketua BPD. AF ngotot ikut memantau pelaksanaan rapat panitia pilkades. AF tak mengindahkan permintaan dari ketua BPD hingga berujung adu mulut.

“Karena AF tak mau menerima permintaan dari ketua BPD. Akhirnya terjadi cekcok antara Bacakades dan Ketua BPD,” terang AKP Agus.

Adu mulut keduanya akhirnya dilerai oleh Mustofa.

Mustofa merupakan perangkat Desa Benangkah.

Pada saat bersamaan dari arah belakang datang inisial U.

U sebagai pendukung Bacakades AF.

“U langsung membacok Mustofa. Usai membacok U melarikan diri,” jelasnya.

Tak sampai disitu, AKP Agus menjelaskan, usai U melarikan diri. Terjadi tarung antara AF dan Mustofa.

Sudah bersimbah darah, Mustofa masih sempat bertarung dengan si AF, Bacakades.

Saat tarung keduanya. Sajam milik AF, Bacakades jatuh.

Sajam milik AF diambil oleh keponakannya inisial MJ. Posisi MJ tak jauh dari AF.

Saat pegang sajam milik AF, MJ kemudian mengarahkan sajam kepada Mustofa. Padahal Mustofa sudah dalam kondisi luka usai dibacok oleh U.

Melihat kejadian itu, H Ansori melerai keduanya. Usai melerai, AF dan pengikutnya meninggalkan Balai Desa.

Akibat insiden itu, Mustofa dilarikan ke RS Syamrabu Bangkalan dalam kondisi kritis.

“Mustofa mengalami luka pada bagian bahu kanan, bahu kiri, lengan kiri dan betis kanan,” tambah AKP Agus.

Versi Saksi Mata:

Sumber Mata Madura, NS (36) warga asal Desa Benangkah yang ikut di acara itu, bercerita: saat itu Bacakades AF hadir ke rapat P2KD atas dasar undangan Camat Burneh, Ainur Ridho untuk menyaksikan rapat P2KD.

Tetapi, kehadiran AF membuat gelisah H Ansori yang merupakan Ketua BPD Desa Benangkah.

H Ansori bertanya kepada AF alasan datang ke rapat P2KD.

Kamma’ah hedeh? (mau kemana kamu),” tanya Ansori pada AF.

Enjhek engkok tak parloh hedeh. Ariah tang remoh (Aku tidak butuh kamu, ini acara saya),” tambah Ansori pada AF.

AF menjawab normatif. Katanya, dirinya berhak hadir di acara Pembentukan P2KD karena sebagai warga Desa Benangkah.

Engkok olle undangan,” jawab AF pada H Ansori singkat.

Usai AF menjelaskan alasan kehadirannya. Tiba-tiba Mustofa, salah satu peserta rapat mengeluarkan senjata tajam.

Seketika sajam Mustofa dibacokkan ke tubuh AF.

AF-pun mengalami luka di bagian dada berkat sabetan senjata tajam.

Melihat AF bersimbah darah. Pendukungan Bacakades AF tak terima.

Salah satu keluarga AF mengeluarkan senjata tajam untuk membalas bacokan yang menimpa AF.

“Setelah itu pendukung AF membantai Mustofa karena tak terima melihat AF disabet oleh senjata tajam,” papar NS.

***

Polisi menduga ada tiga pelaku pembacokan di acara P2KD. Satu orang sudah ditangkap oleh Tim Resmob dan Unit Gabungan Satreskrim Polres Bangkalan.

Yang tertangkap berinisial MJ.

Pada pukul 17.00 WIB, MJ berhasil ditangkap saat berada di sekitar Desa Jambu, Kecamatan Burneh.

“Saat ini dari tiga orang terduga pelaku, kami berhasil menangkap satu pelaku,” papar AKP Agus.

MJ, 34 tahun, warga dusun Duko, Desa Benangkah, Burneh ditangkap oleh polisi dan ditetapkan tersangka.

Polisi sebut, Mustofa,  44 tahun, asal Dusun Padangdang, Desa Benangkah, Burneh, sebagai korban.

“Motif pelaku melakukan pengeroyokan karena membela AF yang tidak diperbolehkan mengikuti rapat pembentukan Panitia Pilkades,” papar AKP Agus.

Atas perbuatannya, MJ disangsikan pasal 170 ayat (2) KUHP tentang menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang dan mengakibatkan luka berat.

Syaiful, Mata Madura

KPU Bangkalan