26 Orang Jatim Terjangkit Virus Corona, Begini Kata DPRD Jatim

×

26 Orang Jatim Terjangkit Virus Corona, Begini Kata DPRD Jatim

Sebarkan artikel ini
26 Orang Jatim Terjangkit Virus Corona, Begini Kata DPRD Jatim
Wakil Ketua DPRD Jatim, H Anwar Sadad

matamaduranews.comSURABAYA-Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa merilis data terbaru pasien positif Corona di Jatim sebanyak 26 orang.

Data itu dikumpulkan hingga pukul 18.00 WIB, Sabtu (21/3/2020). Sebanyak 20 orang yang terjangkit virus Corona adalah warga Surabaya.

“Jumlah pasien positif Covid-19, saat ini di Jawa Timur jumlahnya 26 orang. 20 Orang di antaranya positif dari Surabaya,” kata Gubernur Khofifah, kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (21/3/2020).

26 Orang Jatim Terjangkit Virus Corona, Begini Kata DPRD Jatim

Sisa dari 20 pasien Corona ada warga Malang Kota 1 orang, Malang Kabupaten 1 Orang, Sidoarjo 1 orang, Magetan 3 orang.

Menanggapi jumlah pasien Corona di Jatim, DPRD Jawa Timur mendukung langkah pemerintah provinsi dalam menangani virus covid-19 atau virus
Corona.

Anwar Sadad, Wakil Ketua DPRD Jatim mengaku optimistis atas langkah yang diambil Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

Politisi Gerindra ini menyebut, Gubernur Khofifah memiliki konsep yang matang dalam penanganan pandemi global itu.

“Di dalam situasi kritis seperti sekarang ini, DPRD akan mendukung setiap rencana yang akan diambil Gubernur. Corona adalah isu kesehatan namun berdampak pada isu lainnya, di antaranya bidang ekonomi,” terang Anwar Sadad kepada Mata Surabaya, Sabtu malam (21/3/2020).

Selain menangani para pasien Corona, Khofifah diharap Sadad bisa menyiapkan langkah antisipatif untuk masyarakat agar tak terjadi kepanikan.

“Kami meminta agar Gubernur bisa menjelaskan rencana kepada publik agar terjadi suasana tenang, kondusif dan tidak gaduh,” kata Sekjen DPD Gerindra Jatim ini.

Sadad mengapresiasi keputusan Gubernur yang telah membentuk Satgas yang secara khusus menangani masalah virus Corona.

Namun, Sadad berharap Gubernur bisa memberi jaminan kepada publik bahwa stok pangan tersedia. Sehingga, tidak menimbulkan panic buying.

Selain jaminan publik tidak gaduh dan bersikap tenang, Sadad juga ingin Gubernur Khofifah bisa memperhatikan bidang usaha yang ikut terdampak virus Corona. Gubernur bisa memberi jaminan ke sektor usaha agar tidak terjadi kevakuman.

“Saya mendengar ada beberapa karyawan yang dirumahkan sementara setelah virus Corona,” katanya.

Terkait sumber anggaran, Sadad menyarankan Pemprov Jatim bisa menggunakan dana bencana alam. Sekalipun, menyangkut bidang kesehatan. Tapi, wabah Corona sudah terkategori sebagai bencana nasional.

“Langkah serupa pernah digunakan Pemprov Jatim kala menggunakan dana bencana alam untuk mengatasi kerusakan jalan di ruas Duduk Sampeyan (Gresik), Dringu (Probolinggo) dan beberapa ruas jalan yang berstatus jalan nasional.  Pemprov Jatim tak memiliki anggaran khusus untuk perawatan. Karena berdampak ke ekonomi, dan mengancam kesehatan masyarakat, pemprov akhirnya berinisiatif memperbaiki jalan. Ini statusnya kedaruratan,” papar mahasiswa doktoral UIN Sunan Ampel ini.

Sebagai mantan Menteri Sosial, Sadad meyakini apa yang akan dilakukan Khofifah dalam mengatasi wabah Corona di Jatim.

“Sebagai mantan Menteri Sosial, kami yakin beliau sudah memiliki skenario untuk meminimalkan dampak ekonomi musibah ini. Terpenting, ini kerja keras bersama,” pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur Khofifah sudah melakukan tracing pada titik-titik yang didatangi oleh pasien positif Covid-19 dan siapa saja yang berkontak dengan mereka.

Gubernur Khofifah juga mengajak masyarakat Jawa Timur untuk tetap tenang. Dirinya sudah bekerja sangat komprehensif dan sistematis.

Hadi, Mata Surabaya

KPU Bangkalan