Abah Mujib Langsung Bawa Penderita Kanker Penis ke RSUD Bangkalan

Abah Mujib bersama istri saat menjenguk Wildan di rumah neneknya di Desa Pakaan Daja, Galis, Bangkalan, Kamis siang. Setelah berhasil meyakinkan nenek dan ayah Wildan, Abah Mujib ikut mengawal Wildan dirawat di RSUD Bangkalan dengan biaya ditanggung Pemkab Bangkalan. (matamadura.syaiful)

matamaduranews.comBANGKALAN-Mendengar tetangga rumah yang menderita kanker penis tak puya biaya berobat. Abah Mujib bergegas menjenguknya.

Bersama sang istri, Abah Mujib menjenguk kondisi kesehatan Ahmad Wildan (9) di rumah neneknya Desa Pakaan Dajah, Galis, Bangkalan.

Tak lama dari kunjungan Abah Mujib, bocah yang terus merintih kesakitan akibat kanker pada penisnya langsung dibawa ke RSUD Syamrabu, Bangkalan.

Abah Mujib ikut mengawal Wildan agar bisa menjalani perawatan di RSUD Syamrabu Bangkalan secara gratis.

Sebelum dibawa, Hatiyeh, Nenek Wildan dan Moh Toil, Ayah Wildan keberatan dirujuk ke RSUD Syamrabu karena tak punya biaya berobat.

Tapi, Abah Mujib-nama lengkap H. Mujiburrahman, S.Sos-berhasil meyakinkan Nenek Hatiyeh dan Moh. Toil. Setelah percara, keduanya mersetui Wildan dirujuk ke RSUD Bangkalan.

Kepada nenek dan ayah Wildan, Abah Mujib berjanji untuk mencari biaya pengobatan Wildan ke RSUD Syamrabu Bangkalan.

“Wildan ini harus dibawa ke rumah sakit. Harus segera mendapat penanganan medis dengan cepat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Biaya nanti kita yang akan mencari jalan keluar. Karena keluarga Wildan ini memang betul keluarga tak mampu,” ujar Abah Mujib, yang kini menjabat Ketua Komisi A DPRD Bangkalan saat akan mengangkat Wilda ke mobil ambulance dari rumahnya di Pakaan Daja, Galis, Kamis siang.

Siapa pun yang melihat kondisi Wildan pasti menangis.

Abah Mujib dan istri juga tak tahan melihat kondisi Wildan. Kanker di penis Wildan mengalami pembengkakan luar biasa.

Tiba di RSUD Bangkalan, Wildan langsung dibawa ke ruang IGD untuk pemeriksaan awal.

Abah Mujib mendampingi Wildan hingga ke dalam ruang IGD bersama ayah dan neneknya.

Hasil diagnosa awal dari tim dokter, Wildan mengidap penyakit kanker penis.

Kini, kondisi Wildan kian tragisnya. Kanker penis yang dialami Wildan kata dokter sudah menjalar ke organ tubuh lainnya, seperti perut.

Abah Mujib cukup lega setelah biaya perawatan Wildan ditanggung Pemkab Bangkalan.

Hal itu tak lepas dari perjuangan Abah Mujib melalui lobi sana sini. Termasuk komunikasi lintas komisi di DPRD Bangkalan untuk memperjuangkan nasib Wildan.

“Alhamdulillah saat ini biaya perawatan bisa diklaimkan pada Biakes Maskin atau anggaran pembiayaan masyarakat miskin dari Pemerintah Bangkalan,” terang Abah Mujib, kepada Mata Madura, usai mendampingi Wildan di IGD RSUD Syamrabu, Bangkalan, Kamis siang (20/8/2020).

Setelah Wildan keluar dari ruang IGD, Abah Mujib terlihat sibuk menyiapkan kebutuhan keluarga Wildan saat mendampingi selama di RSUD Bangkalan.

“Ini hanya bentuk keprihatinan setelah melihat kondisi Wildan keluarganya. Ada sedikit rejeki untuk berbagi. Semoga ada orang lain yang bisa bantu meringankan beban keluarga Wildan. Karena bantuan saat ini sangat diharap oleh keluarga Wildan,” tutur Abah Mujib.

Abah Mujib mengaku sedang menggalang donasi ke sejumlah koleganya di Bangkalan untuk memperhatikan kondisi Wildan dan keluarganya.

“Teman-teman kita di Bangkalan juga juga mengaku prihatin. Alhamdullilah, dari bentuk keprihatinan dibuat penggalangan dana untuk pasien,” tambahnya.

Abah Mujib berharap, Wildan mendapat pelayanan terbaik dari rumah sakit. Sehingga segera sembuh agar bisa kembali ke bangku sekolah serta bermain bersama teman sebayanya.

“Saya berharap Wildan cepat sembuh. Bisa kembali ke sekolah dan bisa bermain-main sama teman-temannya,” kata Abah Mujib Paa Wildan sambil mengelus-elus dahi Wildan di ruang inap RSUD Syamrabu Bangkalan.

Seperti diketahui, Wildan pada Selasa (20/8/2020) sudah dibawa ke RSUD Syamrabu. Karena kondisi parah, rumah sakit merujuk Wildan ke dr Soetomo Surabaya.

Karena kendala biaya yang cukup mahal keluarga kebingungan. Akhir kata, Wildan dibawa pulang ke rumah neneknya di Pakaan Dajah, Galis, Bangkalan.

Beruntung, pada hari Rabu (20/8/2020) siang, Abah Mujib membujuk keluarga Wildan agar Wildan dirujuk ke RSUD Syamrabu Bangkalan.

Kini, keluarga Wildan sudah bisa bernafas lega usai biaya pengobatan dan operasi bisa ditanggung oleh Pemerintah Bangkalan.

Syaiful, Mata Madura

Exit mobile version