Achsanul Qosasi; Putra KH Bahaudin Mudhary Yang Kini Jadi Anggota BPK RI

×

Achsanul Qosasi; Putra KH Bahaudin Mudhary Yang Kini Jadi Anggota BPK RI

Sebarkan artikel ini
Achsanul Qosasi; Putra KH Bahaudin Mudhary Yang Kini Jadi Anggota BPK RI
Achsanul Qosasi saat bersama Presiden Joko Widodo (foto ist)

matamaduranews.comSUMENEP-Achsanul Qosasi kembali terpilih anggota BPK RI periode 2019-2024 setelah dipilih Anggota Komisi XI DPR RI, Rabu, sore (25/9/2019).

Achsanul Qosasi mendapat 31 suara dari seluruh anggota Komisi XI DPR RI, yakni 56 orang dari 10 fraksi, dengan total perolehan suara sebanyak 280 suara. Sebelumnya, dia menjabat anggota BPK RI periode 2014-2019.

Achsanul Qosasi lahir di Desa Daramista, Kecamatan Lenteng, Sumenep, Madura, 10 Januari 1966. AQ-begitu Achsanul Qosasi biasa dipanggil, merupakan putra sareang dari pasangan Hj Kutsiah dan KH Bahaudin Mudhary, ulama berpengaruh di Sumenep.

AQ kecil sekolah di SD Daramista. Lalu melanjutkan ke SMP 1 Sumenep. Sepeninggal ayahnya, 1979, AQ pindah ke Jakarta demi meneruskan pendidikannya, di SMA.

Lalu kuliah jurusan Ekonomi di Universitas Pancasila. Setelah itu, AQ melanjutkan program magister  di Jose Rizal University, Manila, Philippines.

Sebelum terpilih anggota DPR RI dari Partai Demokrat tahun 2009-2014, AQ pernah menjadi tenaga ahli DPR RI di FPKB, tahun 1999. Lalu aktif di Partai Bintang Reformasi, pimpinan Zainudin MZ pada Pileg 2004.

AQ sudah kenyang di dunia audit keuangan. AQ pernah menduduki posisi penting di sejumlah bank.  Pada 1990-1993 ia menjabat sebagai assistant manager corporate banking di Bank Bukopin.

Sejak 2001-2004, ia menjabat sebagai direktur kredit dan program di Bank Persyarikatan Indonesia yang berganti nama menjadi Bank Syariah Bukopin. Ia juga sempat menapaki posisi sebagai komisaris di Bank Perkreditan Rakyat Luwuk-Sulawesi Tengah sejak 2007.

Saat menjabat anggota DPR RI, AQ menjabat Wakil Ketua Komisi XI DPR RI yang membidangi sektor keuangan, perencanaan pembangunan nasional, perbankan dan lembaga keuangan non-bank.

AQ pernah mencalonkan Ketua Umum PSSI menggantikan era Nurdin Halid. AQ memang gila di dunia sepak bola. Dia mendirikan Madura United.

Sebelumnya AQ  manajer di klub sepak bola Persepam Madura United. Namun, kariernya di Persepam berakhir pada 2014 seiring jabatan barunya di BPK RI.

Pada awal Januari 2016, AQ meakuisisi klub sepakbola Pelita Bandung Raya (PBR). Klub ini sempat mencatatkan prestasi lolos hingga babak semifinal pada Liga Super Indonesia 2014-2015.

Setelah diakuisisi, kepemilikan klub PBR sepenuhnya beralih kepada PT. Polana Bola Madura Bersatu yang kemudian mengubah nama klub ini menjadi Madura United.

redaksi

KPU Bangkalan