matamaduranews.com-SUMENEP-Ada tiga persoalan ketenagakerjaan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur yang terkuak pada ajang Job Fair Tahun 2019 di Gedung KORPRI Sumenep, Rabu (10/07/2019) kemarin.
Tiga persoalan tersebut sebagaimana disampaikan Wakil Bupati Achmad Fauzi saat sambutan mewakili Bupati KH A. Busyro Karim, merupakan tantangan utama dalam masalah ketenagakerjaan.
Yang pertama, yaitu timpangnya pertumbuhan antara angkatan kerja dengan kesempatan kerja yang tersedia, terutama di sektor formal.
Kedua, tuntutan skill dunia kerja dewasa ini semakin tinggi. Ditambah yang ketiga, terbatasnya akses informasi penyediaan tenaga kerja kepada masyarakat.
Guna mengatasinya, Pemerintah Kabupaten Sumenep memang sudah secara rutin menggelar Job Fair sebagai salah satu implementasi dan komitmen dalam menekan angka pengangguran.
Namun, hal itu masih terbilang lambat karena pertumbuhan angkatan kerja meningkat 10.40 persen selama 2017-2018. Sementara, penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) hanya 0,4 persen di tahun yang sama.
“Jumlah angkatan kerja pada tahun 2017 sebanyak 822.431 jiwa, dan meningkat jadi 907.970 jiwa pada tahun 2018. Sementara TPT mengalami penurunan dari 1,83 persen di tahun 2017 menjadi 1,79 persen di tahun 2018,” ungkap Wabup Fauzi.
Karena itu, lanjut Fauzi, Pemkab Sumenep menginginkan Job Fair tak lagi dilaksanakan secara konvensional seperti berlangsung selama bertahun-tahun ini. Pemerintah menilai perlu adanya pemanfaatan teknologi sebagai inovasi job fair.
“Ini sudah zaman kemajuan, pencari kerja juga jangan gagap teknologi,” tegasnya.
Kesimpulannya, Pemkab Sumenep ingin Job Fair dibuka secara online. Hal itu dinilai lebih efektif dalam menekan jumlah TPT yang tak sebanding dengan munculnya angkatan kerja di setiap tahun.
“Apabila semakin banyak job market dibuka secara online setiap bulan, saya yakin TPT di Kabupaten Sumenep bisa di bawah 1 persen,” ujar Wabup Fauzi.
Ia pun berharap, masyarakat mulai mempersiapkan diri dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Karena pilihan yang tersedia, kata dia, hanya ada dua.
“Apakah kita mulai saat ini akan menjadi pelaku atau SDM Industri 4.0 yang cerdas, atau menjadi korban pelengkap penderita?” tandasnya.
Perlu diketahui, Job Fair Tahun 2019 di Sumenep berlangsung selama dua hari sejak Rabu (10/07) kemarin sampai hari ini, Kamis (11/07/2019).
Berdasarkan info dari Dinas Tenaga Kerja Sumenep, pameran ketenagakerjaan itu diikuti boleh 20 perusahaan dengan ratusan lowongan kerja.
Rafiqi, Mata Madura