Pendidikan

Ada Wali Siswa SMKN 1 Sumenep Keluhkan Penarikan Sumbangan, Begini Dalih Pihak Sekolah

×

Ada Wali Siswa SMKN 1 Sumenep Keluhkan Penarikan Sumbangan, Begini Dalih Pihak Sekolah

Sebarkan artikel ini
Penarikan Sumbangan SMKN 1 Sumenep
DARI KIRI: Kepala SMKN 1 Sumenep, Zainol Hasan bersama Komite Sekolah, Yudi Sutiono saat menemui sejumlah awak media, Senin (2/11/2019). (Foto R IST/Mata Madura)

matamaduranews.com-SUMENEP-Penarikan sumbangan sebesar Rp 245 ribu yang dilakukan pihak Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sumenep, Madura, Jawa Timur untuk program perbaikan pagar sekolah dan paving mendapatkan keluhan dari salah satu wali siswa.

Penarikan sumbangan tersebut dilakukan pada semua siswa, mulai dari kelas X sampai kelas XII semua jurusan, dengan keseluruhan siswa mencapai 1.500 orang.

Informasi yang dihimpun Mata Madura, penarikan sumbangan tersebut sudah disosialisasikan pada bulan Agustus 2019 lalu oleh komite sekolah saat Kepala SMKN 1 Sumenep tengah bepergian ke luar kota.

Persoalan yang kemudian muncul dari penarikan sumbangan tersebut yakni sumbangan dari seluruh siswa dengan nominal yang yang sudah ditetapkan harus lunas sebelum ujian sekolah dimulai.

Salah satu wali siswa inisial H misalnya, mengaku sangat resah dengan target sumbangan itu. Sebab selain nominal yang lumayan tinggi, siswa masih dibebankan membayar uang Tabungan Khusus (Tabsus) yang setiap bulannya mencapai Rp 50 ribu.

“Saya hanya takut tidak bisa membayar sumbangan ini, padahal masih ada uang Tabsus 50 ribu setiap bulan, ditambah uang pagar dan paving ini,” kata H, yang termasuk keluarga miskin, Senin (2/12/2019).

Menurut H, sumbangan itu bentuknya menekan, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi dirinya jika sampai tenggat yang ditentukan tidak bisa membayar lunas.

“Mau tidak mau saya harus bayar, demi anak saya harus bisa ikut ujian, meski ini dirasa sulit. Karena pembayaran itu ditekan pihak sekolah, sebelum ujian bulan Desember dimulai, harus lunas,” tuturnya dengan nada takut.

Dikonfirmasi terkait keluhan salah seorang wali siswa, Kepala SMKN 1 Sumenep bersama komite sekolah mengatakan jika pembayaran sumbangan tersebut sudah sesuai dengan kesepakatan wali siswa.

“Sudah sesuai dengan kesepakatan wali siswa. Tapi misalkan tidak mampu, silakan datang ke sekolah, pasti dibebaskan,” ungkap Komite SMKN 1 Sumenep, Yudi Sutiono saat ditemui di sekolah, Senin (2/11/2019)

Kepala SMKN 1 Sumenep, Zainol Sahari pun membenarkan perihal penarikan sumbangan dengan ploting nominal Rp 245 ribu tersebut. Namun, ia menegaskan itu bukan suatu keharusan jika memberatkan.

“Program ini tidak harus terwujud. Kalau memungkinkan silakan, kalau tidak ya tidak usah. Karena saya tidak ingin sekolah jadi beban,” ucapnya pada awak media.

Apabila dirasa berat, penarikan sumbangan yang menjadi program sekolah itu tidak dibayar secara utuh tidak jadi masalah. Sebab, siswa tetap harus mengikuti ujian meski belum melunasi penarikan sumbangan yang sudah disepakati.

“Tadi pagi sudah saya sampaikan, jangan sampai ada siswa yang tidak ikut ujian gara-gara biaya. Apalagi hanya karena pagar ini, semuanya harus ikut ujian,” tegas Zainol Sahari.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Sumenep, Sugiono Eksantoso mengaku belum ada laporan masuk terkait penarikan sumbangan di sekolah negeri yang tercover dalam instansi yang dipimpinnya.

“Wah itu tidak boleh. Sampai saat ini belum ada laporan masuk ke saya terkait adanya penarikan sumbangan di sejumlah SMA/SMK sederajat,” ungkap Eksan, saat dihubungi via telepon selulernya.

Namun, Kepala SMKN 1 Sumenep, Zainol Sahari mengklaim pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kacabdin Sumenep. Hanya saja, memang tidak melalui surat resmi.

“Sudah kok kami laporan, tapi tidak secara tertulis. Kami tidak sembarangan juga mengambil keputusan,” dalihnya.

Rafiqi, Mata Madura

KPU Bangkalan

Respon (1)

  1. ternyata msh ada yg beginian disaat ada dana Bos milyaran.apa urgensinya pagar toh pagar yg lama msh layak.

Komentar ditutup.