matamaduranews.com–BANGKALAN-Pelaku misteri kematian dua pasangan sejoli di pasar Tona’an, Kecamatan Burneh, Bangkalan, Jawa Timur akhirnya terungkap. Abd Azis (19) dan Muzammil (30) jadi tersangka pembunuhan kematian Zeinul Arief (30) dan Farida (25) yang sebelumnya ditemukan tewas.
Abdul Azis merupakan Warga Desa Muragung, Kecamatan Socah, Bangkalan ini, berhasil diamankan polisi dirumahnya. Sedangkan kakaknya, Muzammil (30) yang juga sebagai suami korban melarikan diri sebelum polisi tiba di lokasi.
Kapolres Bangkalan AKBP Boby Pa’ludin Tambunan kepada sejumlah media, menjelaskan tujuan awal Muzammil untuk menjenguk anaknya di rumah Farida. Sampai di rumah tidak bertemu istrinya.
Pada saat perjalanan pulang tersangka bertemu di jalan dengan istrinya yang sedang berboncengan dengan laki-laki. Karuan saja kedua tersangka langsung menghadang korban dan membacoknya.
“Kedua korban akhirnya di hadang oleh pelaku pada saat berboncengan di akses pasar tona’an Selasa malam (6/8/2019) pukul 19.30 WIB,” terang Kapolres AKBP Boby Pa’ludin Tambunan.
Dijelaskan, sebelum dibunuh, korban laki-laki melarikan diri ke daerah pasar. Lalu dibacok. Sedangkan Farida sempat lari ke area persawahan sebelum dibacok oleh pelaku.
Motif kedua tersangka sakit hati karena istrinya berboncengan dengan laki-laki. “Farida berboncengan dengan Sinul padahal pernikahan Muzammil dan Farida masih proses cerai tapi belum diputus,” jelasnya
Muzammil saat ini dalam proses pengejaran polisi dan dijadikan daftar pencarian orang (DPO).
Dikatakan, Muzammil saat ini juga merupakan DPO Polres Sidoarjo dan juga Polrestabes Surabaya dengan kasus berbeda. Saat ini, polisi sedang mengejar pelaku dan mendalami kasus ini.
Tersangka dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan yang menyebabkan orang meninggal dunia. Dengan ancaman 15 tahun penjara.
“Kami juga berhasil mengamankan barang bukti berupa dua unit kendaraan roda dua, golok, kopyah warna hitam, dua buah sandal dan baju milik korban,” sebutnya.
Hingga saat ini, pengembangan masih terus dilakukan. Kemudian, polisi bakal melakukan rekontruksi untuk memastikan alur sebenarnya peristiwa tersebut.
“Untuk selanjutnya, kami akan menggelar rekontruksi untuk memastikan alur sebenarnya peristiwa tersebut,†pungkasnya.
Saiful/Hasin Mata Bangkalan