Aktivis Lingkungan dan Dewan Kecewa Pemkab Bangkalan Lamban Tangani Sampah

Sampah Bangkalan
TPA Buluh yang berada di Desa Buluh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan tidak beroperasi pasca disegel warga. (Foto Syaiful/Mata Madura)

matamaduranews.comBANGKALAN-Masalah sampah di Kabupaten Bangkalan tidak main-main. Jika tidak segera ditangani serius, Bangkalan bisa jadi gunung sampah di mana-mana.

Aktivis Lingkungan Hidup, Ahmad Nur mengatakan, masalah sampah sudah mencapai klimaksnya di Kabupaten Bangkalan. Namun, hingga kini belum ada penyelesaiannya.

“Saya perhatikan setiap kecamatan ada tumpukkan sampah, dan ini tentu sangat mengganggu masyarakat,” tutur aktivis PMII tersebut pada Mata Madura, Rabu (26/02/2020).

Alhasil Ahmad merasa kecewa dengan sikap Pemerintah Kabupaten Bangkalan yang terkesan lambat dalam penanganan sampah. Sementara, sampah terus dihasilkan setiap harinya.

“Ingat! sampah ini hidup. Setiap detik pasti akan bertambah dan enggak tetap segitu saja jumlahnya,” tegas dia.

Baca Juga: Tolak TPA Darurat, Warga Kwanyar Hadang Truk Sampah dengan Kayu

Ahmad menganggap Pemkab Bangkalan meremehkan masalah sampah bukan tanpa alasan. Pemerintah kurang jeli dan harus lebih kritis mencari problem solving. Jangan hanya berkutat pada pengadaan TPA baru.

“Mulailah berusaha merubah mindset masyarakat, mulai dari desa hingga kelurahan. Ajak mereka kelola sampah sendiri. Bentuk kelompok pengelola sampah. Tujuannya bisa mengurangi volume sampah masuk ke TPA,” paparnya.

Hadari selaku Kepala DLH Bangkalan dianggap Ahmad miskin ide dan miskin anggaran. Parahnya, sudah sedikit anggaran, malah juga tidak dimanfaatkan. Terbukti, pada tahun 2019 dana untuk TPA sebesar Rp 500 Juta tak terserap.

“Ini merupakan bukti nyata, jika DLH tidak serius menangani sampah. Saat darurat seperti sekarang malah ribut dan sibuk mencari solusi. Ayolah jangan urusan proyek saja di otaknya. Mari bekerja sepenuh hati,” kritik Ahmad pada kadis DLH.

Baca Juga: Potret Bangkalan Pasca TPA Buluh Disegel Kumuh, Sampah Berserakan di Jalanan

Senada dengan Ahmad, Effendi selaku Ketua Komisi C DPRD Bangkalan yang merupakan mitra DLH menyatakan, Bupati harus segera melakukan kebijakan cepat tanggap mulai dari camat, desa dan kelurahan.

“Mulailah identifikasi lahan baru yang bisa dibeli. Jangan menunggu TPA yang disegel. Di manapun yang bisa dijadikan TPA kita tempati, karena sampah sudah darurat di Bangkalan,” ucap pria asal Katol, Kokop itu.

Pesan Efendi pada Bupati Bangkalan jangan menunggu Kepala DLH, karena tidak bisa diharapkan serta tidak bisa mengambil kebijakan. Jika saja DLH sigap dari awal, Efendu memprediksi masalah sampah tidak akan serunyam ini.

“Kemarin saja, dipanggil ke Dewan Hadari tidak hadir. Padahal kita mau menyinkronkan ide dan langkah apa yang seharusnya menjadi rujukan. Alhasil tidak ditanggapi,” keluh anggota DPRD Bangkalan dua periode itu.

Syaiful, Mata Bangkalan

Exit mobile version