matamaduranews.com-Nama Zinedine Zidane sering digemakan setiap kali Manchester United mengalami pergantian pelatih beberapa musim terakhir. Apalagi setelah Zidane sukses menjuarai Liga Champions bersama Real Madrid untuk kali pertama pada edisi 2015–2016.
Nyatanya, sampai sekarang Zidane tak pernah menjejakkan kakinya di AON Training Complex (kamp latihan United). Bahkan ketika Zizou (sapaan akrab Zidane) tidak terikat kontrak dengan klub mana pun seperti saat ini.
Ternyata, Zidane punya alasan tersendiri kenapa dia tidak mau menjajal peruntungannya melatih di klub Liga Primer Inggris seperti di United. Padahal, pelatih-pelatih yang sebelumnya melatih di klub Liga Spanyol seperti Pep Guardiola juga sudah meramaikan atmosfer persaingan klub di liga utama Inggris.
Bukan tentang tawaran dari klub berjuluk The Red Devils itu yang tidak membuatnya tergiur ke liga sepak bola di tanah Inggris. Melainkan dari kemampuan non teknis sepak bola yang tidak dia kuasai.
Sebab, sebagai sosok yang lahir dan besar di Prancis dan merangkai karir sepak bola di Italia dan Spanyol, Zidane tidak begitu akrab dengan Bahasa Inggris. Tidak demikian dengan bahasa Italia, Spanyol, Prancis, dan Portugis.
Zidane mengungkapkannya kepada surat kabar ternama Prancis L’Equipe. ’’Saat orang bertanya kepadaku, apakah kamu ingin pergi ke Manchester (United)? Aku memang memahami ucapan di dalam Bahasa Inggris, tapi aku tidak begitu mahir menggunakannya,’’ ungkap Zidane.
Dia beranggapan, melatih klub sepak bola bukan hanya bahasa taktik yang dia butuhkan. Lebih dari itu, dia pun harus menguasai bahasa yang digunakan sehari-hari oleh pemain, staf klub, dan juga fans.
’’Aku tahu ada pelatih yang bersedia menangani sebuah klub tanpa harus bisa berbicara dengan bahasa di klub itu. Tapi aku berbeda. Untuk menang, semua elemen akan bermain. Menurutku ini konteks yang global. Aku tahu apa yang aku butuhkan untuk menang,’’ beber Zidane.
Makanya, untuk saat ini hanya ada dua opsi yang bisa dia jalani untuk merangkai masa depannya jika kembali melatih. Yaitu antara menangani timnas Prancis, atau kembali ke klub bersama klub Prancis seperti Paris Saint-Germain (PSG) atau Olympique de Marseille, kembali ke Italia untuk Juventus, atau balik kucing ke Los Merengues (julukan Real). (Goal, Yunita Mega Pratiwi)