Berita Utama

Ambil Foto, Wartawan Radar Madura Dikroyok Pegawai PU Bina Marga

Petugas Polres Bangkalan saat olah TKP Kekerasan Insan Pers, Ghinan Salman. (Foto/Eko)
Petugas Polres Bangkalan saat olah TKP (foto/eko)
Petugas Polres Bangkalan saat olah TKP (foto/eko Mata Bangkalan)

MataMaduraNews.comBANGKALAN-Kasus kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi di Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Kali ini dialami Ghinan Salman (24), wartawan Radar Madura Biro Bangkalan saat mengambil foto aktivitas pegawai DPU Bina Marga, Bangkalan, saat jam dinas, pada hari Selasa (20/9/2016), pukul 09.00. Akibatnya, terdapat luka lecet dan memar di bagian tubuh Ghinan.

Ghinan tidak melakukan perlawanan saat beberapa pegawai DPU Bina Marga dan orang bertubuh atletis memegang leher Ghinan dan memukul dari belakang. Usai dianiaya, wartawan baru ini, langsung mendatangi Mapolres Bangkalan melapor kejadian kekerasan saat menjalankan tugas jurnalistik.

Beberapa menit kemudian, sejumlah petugas dari Mapolres Bangkalan langsung melakukan olah TKP dan melakukan visum kepada Ghinan.

Kapolres Bangkalan AKBP Anisullah M Ridha mengaku sudah menerima laporan dari korban dengan tanda bukti laporan Nomor: LP/242/IX/2016/JATIM/RES Bkl. Kapolres berjanji akan mengusut tuntas kasus penganiayaan itu. Sayang, kata Kapolres, korban mengaku tidak tahu nama-nama pelaku. Korban hanya ngerti terhadap ciri-ciri pelaku.

“Penyidik langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan visum kepada korban, namun hasilnya belum kami ketahui untuk langkah selanjutnya. Kami akan melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi termasuk memintai keterangan dari korban,” terang Kapolres, kepada MataMaduraNews.com.

Kekerasan ini bermula dari salah satu orang tidak dikenal, berteriak saat Ghinan sedang mengambil foto para pegawai DPU Bina Marga yang sedang bermain tenis meja. Ketahuan sikap wartawan, sejurus kemudian, beberapa pegawai DPU Bina Marga dan laki-laki bertubuh atletis menegor dengan nada intimidasi. Ghinan sempat beradu mulut. Tapi mereka langsung bersikap kasar terhadap Ghinan.

“Saya hanya mengambil foto saat mereka bermain tenis meja pada jam kerja pukul 09.00 WIB. Itu kan menyalahi aturan,’’ terang Ghinan kepada MataMaduraNews.com. (eko)

Exit mobile version