MataMaduraNews.com–SUMENEP-Lagi, sejumlah mahasiswa melakukan aksi demonstrasi ke Kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin (19/02/2018). Kali ini, mereka mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (AMPeRa), menyusul aksi Gempar sepekan sebelumnya.
Aksi yang dilakukan sekira pukul 09.00 WIB itu menuding Pemkab Sumenep tidak siap dengan Program Visit Sumenep 2018. Pasalnya, belum ada master plan yang jelas untuk prioritas pengembangan wisata.
Koorlap aksi, Ahmad Junaidi, menyebut program program unggulan itu terlalu tergesa-gesa. Bahkan menurutnya, program tersebut sangat mendadak dan terlalu dipaksakan oleh Pemkab Sumenep.
â€Lihat saja, sarana-prasarana belum digarap dan belum maksimal,†teriaknya saat orasi.
BACA JUGA: Visit untuk Siapa? Teriak Mahasiswa di Kantor Bupati Sumenep
AMPeRa menuding demikian karena mendapati sebagian tempat wisata yang masuk dalam 12 daftar wisata utama belum memiliki master plan. Semua destinasi dinilai mereka tidak memperlihatkan grafik kemajuan guna menunjang kunjungan wisata tahun 2018 ini.
â€Salah satu contohnya pantai Sembilan yang belum memiliki master plan,†ungkap Junaidi.
Maka dari itu, AMPeRa meminta Pemkab Sumenep mempersiapkan terlebih dahulu sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam visit berikut tempat wisata terkait. Terutama, meminta pemerintah menyiapkan transportasi khusus wanita.
â€Pemkab harus menetapkan master plan dan layout yang jelas, serta bentuk badan promosi wisata yang independen. Dan juga harus mengadakan diskusi publik yang melibatkan pihak terkait dan seluruh elemen masyarakat,†tegas Junaidi.
BACA JUGA: Kabar Duka: Ibunda Pemred Mata Madura Berpulang ke Rahmatullah
Seperti demo sebelumnya, aktivis PMII Sumenep itu juga menyinggung dampak luas dari program Visit Sumenep 2018. Menurutnya, banyak kontroversi tentang Visit di masyarakat karena terkesan hanya melibatkan kalangan elit belaka.
â€Masyarakat Sumenep juga harus merasakan hal positif dari adanya Visit Sumenep 2018 ini. Namun yang terjadi sangat lucu, karena masyarakat juga tidak dilibatkan dan terkesan Visit Sumenep 2018 hanya dinikmati oleh orang-orang tertentu saja,†ungkapnya.
Sayang, semangat AMPeRa mengoreksi program Pemkab Sumenep itu harus berakhir kecewa. Sebab, Bupati KH A. Busyro Karim yang sedang memimpin rapat pemaparan Visit Sumenep 2018 di Setda setempat tidak dapat menemui mereka.
Pantauan MataMaduraNews.com, sudah ada perwakilan Pemkab mencoba menemui demonstran AMPeRa. Namun, mereka tetap ingin ditemui langsung oleh Bupati Busyro Karim sampai akhirnya membubarkan diri.
Rusydiyono, Mata Madura