Serangan Sandi kepada Anies ini memperkuat indikasi bahwa ada upaya untuk mengerem laju popularitas Anies. Pengungkapan surat rahasia itu mungkin dimaksudkan untuk merusak reputasi Anies, dengan menggambarkan Anies sebagai tokoh yang tidak menghormati sebuah kesepakatan. Intinya Anies digambarkan sebagai pengkhianat politik.
Anies belum menjawab isu ini, tapi PKS sudah menyerang balik. Menurut PKS, justru partai Gerindra yang tidak menghormati kesepakatan politik dengan PKS. Dua partai itu berkoalisi pada pemilihan gubernur DKI 2017. Setelah Sandi mundur karena menjadi cawapres harusnya kursi wakil gubernur menjadi hak PKS. Tapi, ternyata Gerindra sendiri yang mengambil kursi itu.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Gerindra sudah banyak punya pengalaman mengenai kesepakatan-kesepakatan politik. Pada pemilihan gubernur DKI 2012 Gerindra mengusung Joko Widodo dari Solo menjadi calon gubernur DKI berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Pasangan itu menang, tapi kemudian Ahok meninggalkan Partai Gerindra dan menyeberang ke PDIP.
Jokowi yang dibesarkan oleh Prabowo akhirnya tidak menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur, karena menjadi capres pada pemilihan presiden 2014. Ironisnya saat itu Jokowi berhadapan langsung dengan Prabowo, dan Jokowi menang.