Politik

Anies-Sandiaga, Dwitanggal?

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Anies-Sandi
Anies Baswedan-Sandiaga Uno (alinea.id)

Lima tahun kemudian pada kontestasi 2019 Jokowi kembali berhadap-hadapan dengan Prabowo, dan kali ini Jokowi menang lagi. Kalah 2-0 Prabowo tidak dendam. Malah dengan senang hati bergabung ke kabinet menjadi anak buah Jokowi. Prabowo menunjukkan sikapnya yang legowo dan tidak pendendam.

Prabowo juga pernah punya perjanjian politik dengan Megawati Soekarnoputri, ketua PDIP. Setelah berpasangan pada pilpres 2009 dan kalah, Mega dan Prabowo meneken kesepakatan yang dikenal sebagai perjanjuan Batutulis. Intinya Megawati akan mendukung Prabowo pada pilpres 2014.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Apa yang terjadi? Alih-alih memberi dukungan kepada Prabowo, Megawati memberikan dukungan kepada Jokowi yang nota bene adalah protégé Prabowo. Janji tinggal janji. Perjanjian Batutulis tinggal batunya saja dan tulisnya hilang.

Tidak sampai di situ. Setelah Prabowo kalah lagi pada pilpres 2019 dan kemudian bersedia menjadi anak buah Jokowi sebagai menteri pertahanan, ada iming-iming bahwa Prabowo akan dipasangkan dengan Puan Maharani sebagai calon wakil presiden yang diusung PDIP pada pilpres 2024. Janji itu sampai sekarang masih belum terpenuhi. Prabowo yang tidak sabar akhirnya membuat koalisi dengan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dan meninggalkan PDIP.

Masih belum tertutup kesempatan bagi Megawati dan PDIP untuk memenuhi janji menjodohkan Prabowo dengan Puan. Tapi, realitas politik yang berkembang sampai sejauh ini belum menunjukkan ada indikasi sedikitpun ke arah itu.

Prabowo sabar menghadapi berbagai pengingkaran ini. Bahkan ketika Sandiaga Uno dikabarkan akan ditransfer oleh PPP (Partai Persatuan Pembangunan) untuk menjadi kader, Prabowo kabarnya legowo. Tapi, belakangan ada perubahan. Setelah Sandi dipanggil Prabowo isu transfer menghilang dan muncullah isu surat perjanjian itu. Hubungan Anies-Sandi yang semula Dwitunggal sekarang bisa menjadi ‘’Dwitanggal’’.

Publik tidak tahu isi perjanjian itu. Dari berbagai pengalaman yang sudah lewat Prabowo selalu menunjukkan sikap legowo. Kalau kali ini Prabowo tidak legowo terhadap Anies, berarti ada sesuatu di balik semua itu. (*)

sumber: kempalan

Exit mobile version