Opini

Antara Perkawinan Puteri Ulama dan Puteri Artis

×

Antara Perkawinan Puteri Ulama dan Puteri Artis

Sebarkan artikel ini
Perkawinan Puteri Ulama dan Puteri Artis
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi saksi pernikahan YouTuber Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah. /Twitter.com/@KemensetnegRI)

Oleh: Ferry is Mirsa*

HOTEL RAFFLES yang berdampingan dengan mal Ciputra World di kawasan Kuningan, Sabtu malam kemarin, dijaga ratusan aparat Polri dan TNI serta Paspampres, nampak bersiaga. Apa ada teroris di dalam hotel berkelas diamond itu ?

Ternyata ada perhelatan pesta perkawinan Aurel Hermansyah (anak artis Krisdayanti) dan Youtuber Atta (mimi) Halilintar.

Sungguh dahsyat acara resepsi dimusim pandemi virus Corona ini.

Selain disiarkan langsung (live) stasiun tv swasta, hebatnya juga dihadiri sang paduka Presiden dan isteri Iriana Jokowi, Menhan Prabowo Subianto, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, serta pejabat-pejabat yang lainnya.

Perkawinan Puteri Ulama dan Puteri Artis

Ahad pagi ini media cetak juga memberitakan yang menjadi saksi pernikahan sang paduka Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo.

Luar biasa….

Lalu, wajar wajar publik yang membandingkan acara pernikahan artis ini dengan pernikahan anak Habib Rizieq Shihab (HRS)

Antara Perkawinan Puteri Ulama dan Puteri Artis
Resepsi putri HRS

Yang satu dielu-elukan dengan meriah dihadiri para pejabat, yang satunya berujung dipenjara.

Bukan hanya kalangan publik netizen, juga tenaga medis turut membandingkan.

Ini fakta tak terbantahkan ketika virus Corona bisa membedakan perkawinan puteri Ulama Pejuang dengan
puteri artis

Satunya dikejar bak teroris. Satunya dihadiri dan mendapat restu paduka.

“Disitu saya sebagai dokter jadi bingung, andai saya bisa interogasi itu virus Corona, kenapa dia sampai terpapar politik,” tulis Dr Eva Chaniago @SridianaEva di akun twitternya, Sabtu (3/4).

Perbedaan perlakuan ini semakin membuktikan adanya unsur politis dalam kasus HRS.

“Melihat resepsi pernikahan heboh di media, semakin menguatkan dugaan banyak pihak bahwa kasus yang menimpa HRS motifnya politis. Dan, sangat disayangkan akibat kasus politis itu, 6 nyawa anak bangsa melayang dan sekian jiwa teraniaya,” kata pengamat internasional Hasmi Bakhtiar @hasmibakhtiar.

*tulisan ini tayang di situs kempalan.com

KPU Bangkalan