matamaduranews.com-Banyak orang memiliki keyakinan tentang arwah leluhur pulang ke rumah setiap malam Jumat.
Keyakinan tersebut menjadi hal yang lumrah, karena sudah turun temurun dari generasi ke generasi.
Atas dasar itulah, Gus Baha dalam salah satu kajiannya menjawab, apakah arwah leluhur pulang ke rumah setiap malam Jumat? Sebagaimana dilansir dari channel Youtube Kajian Cerdas Official pada Sabtu, 14 Agustus 2021.
Salah satu murid dari Kiai Maimun Zubair itu menjawab dengan tegas, bahwa arwah leluhur pulang ke rumah setiap malam Jumat itu adalah mitos.
“Alam Barzah itu, alam pemisah antara alam dunia dan alam akhirat. Jika malam Jumat itu Mbah (kakek/nenek) pulang ke rumah, itu mitos!,” tegas Gus Baha.
Kemudian, Gus Baha juga memberikan guyonan apabila arwah ahli kubur datang ke rumah itu masih dianggap bukan mitos.
“Misalnya, Mbah yang (ketika masih hidup) suka rokok, lalu mejanya dikasih rokok. Lha, seandainya saat masih hidup di dunia suka nonton film porno seperti Rukhin, kan repot!, ” ucapnya.
“Kalau begitu, ya kacau! Hehehe, ” timpal Gus Baha sambil tertawa.
Gus Baha juga menyampaikan bahwa masih banyak orang percaya mitos ini, terutama yang tinggal di desa-desa.
“Kita pasti menentang, tapi banyak di desa-desa masih begitu. Mbahmu suka ketan nak,” ungkapnya.
“Ternyata ketan yang disediakan dimakan tikus,” tambahnya.
“Nak, ketannya sudah berkurang, sudah dimakan sama kakek,” lanjut Gus Baha.
“Mbah, yang makan tikus itu, aneh-aneh saja! Hehe, ” timpalnya.
Menurut Gus Baha, keyakinan itu sangat melekat di masyarakat, sehingga untuk merubah pandangan orang-orang tersebut dengan cara menentang masih belum ampuh.
“Menghadapi orang awam seperti itu, aurannya adalah وَأَعْرÙضْ عَن٠الْجَاهÙÙ„Ùينَ (berpalinglah dari orang-orang yang bodoh),”ungkapnya.
Akan tetapi, Gus Baha mengingat kepada kita agar tidak terlalu ribut atau memikirkan hal seperti itu. Sebab, nanti generasi yang percaya sama hal itu (arwah pulang ke rumah pada malam Jumat) juga akan segera mati.
“Tidak usah geger (ribut) mengajak berantem. Kalau mereka sudah mati kan tinggal (generasi) kamu,” ucapnya.
Makanya, lanjut Gus Baha, para kiai-kiai dulu sabar menghadapi orang seperti itu, karena keyakinan seperti itu sebentar lagi mati.
“Biarkan saja, tidak usah di-sweeping, tidak usah diluruskan,”tutup Gus Baha.
Fauzy, Mata Madura