Berita Utama

Bagaimana Mencegah Narkoba di Kampus? Berikut Ide Brilian dari BNNP Jatim

Suasana sosialisasi BNNP Jatim di Kampus UTM foto/ Eko, Mata Bangkalan
Suasana sosialisasi BNNP Jatim di Kampus UTM foto/ Eko, Mata Bangkalan
Suasana sosialisasi BNNP Jatim di Kampus UTM, Bangkalan.
Foto/Eko, Mata Bangkalan

MataMaduraNews.comBANGKALAN-Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur, Brigjen Pol. Drs. Amrin Remico MM, kian gencar melakukan sosialisasi untuk Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkotik (P4GN) di Jawa Timur.

Lokasi yang dijadikan tempat sosialisasi BNNP Jatim adalah Universitas Trunojoyo Madura (UTM) bekerjasama dengan BANN (Barisan Anti Narkoba Nasional) Kabupaten Bangkalan, Kamis (15/12/2016). Kampus UTM sengaja dipilih Amrin Remico untuk sosialisasi P4GN agar lebih waspada terhadap peredaran narkoba di Bangkalan khususnya dan Madura pada umumnya.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

“Saya datang ke Universitas Trunojoyo untuk sosialisai anti narkoba khususnya di kalangan kampus. Mari berantas narkoba di Bangkalan dari kampus ini,” ujarnya saat memberi sambutan, yang disambut tepuk tangan undangan.

Amrin berharap, pasca sosialisasi P4GN, ada respon dari segenap civitas akademik UTM untuk saling bantu mencegah peredaran narkoba dikalangan mahasiswa Bangkalan dan Madura. “Jika perlu, rektor setiap kampus di Madura membuat peraturan tes urine sebagai salah satu syarat penerimaan mahasiswa baru. Selang beberapa semester, harus ada tes urine lagi. Begitu seterusnya,” sambutnya.

Apa respon Rektor UTM? Budi Mustiko, Pembantu Rektor Tiga Bagian Kemahasiswaan UTM, mengungkapkan ide brilian BNNP Jatim masih belum bisa diterapkan di UTM. Dia berdalih, antusiasme mahasiswa akan datang untuk tes urine sebagai bukti dirinya bebas narkoba sangat kecil.

“Bukan hanya BNNP yang menghimbau antisipasi narkoba di kalangan kampus. BNN juga memberi ide serupa. Hanya ada kendala. Ketika diumumkan besok ada tes urine, sulit ada mahasiswa yang masuk kuliah. Dan biaya tes urine pun tidak murah,” sebutnya.

Pak Budi menambahkan, model pencegahan narkoba yang dilakukan UTM lebih menekankan pembentukan karakter mahasiswa dengan memperdalam dasar-dasar ilmu keagamaan. “Jika nilai-nilai agama dengan keyakinan yang kuat terpatri dalam setiap pribadi mahasiswa, InsyAallah peredaran narkoba bisa dicegah. Dan ada 1250 mahasiswa baru yang diasramakan oleh kampus. Manfaatnya bisa dirasakan,” terang dosen Fakultas Hukum UTM ini.

Ketua BANN Bangkalan, Alex Subadar. Foto/Eko, Mata Bangkalan
Ketua BANN Bangkalan, Alex Subadar.
Foto/Eko, Mata Bangkalan

Sementara itu, penyelenggara penyuluhan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) Alex Subadar mengungkapkan, acara tersebut merupakan salah satu upaya BANN untuk menghilangkan cirta Bangkalan sebagai kota yang memiliki kampung narkoba. “Penyuluhan ini tak lain agar masyarakat paham akan bahaya narkoba sebagaimana memang menjadi latar belakang dibentuknya BANN Bangkalan,” tuturnya, kepada MataMaduraNews.com.

Atas nama BANN, Badar pun berterima kasih atas kedatangan para pemateri serta BNNP Jawa Timur. Hal itu, kata dia, tentu menjadi penambah semangat BANN dalam upaya memberantas korupsi di Bangkalan.

“Ini merupakan kebanggaan bersama. BNNP yang telah sudi hadir dan semua pemateri menandakan bahwa siapapun peduli generasi bangsa dan siapapun akan memusuhi narkoba dari tinggkat kabupaten sampai pemerintah pusat sekalipun,” tandasnya.

Eko, Mata Bangkalan

Exit mobile version