Bantah Investigasi Tempo, Gibran: Saya Tak Pernah Ikut Campur Urusan Bansos Covid-19

Putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka membantah keras isu tentang dirinya terlibat dalam kasus korupsi bansos Covid-19 yang menjerat Juliari Batubara (CNN Indonesia)

matamaduranews.comSOLO-Tulisan Majalah Tempo Edisi 21-27 Desember 2020 yang berjudul “Korupsi Bansos Kubu Banteng” dan menyeret nama Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo dalam pusaran Korupsi Bansos Covid-19 akhirnya direspon oleh Gibran.

Seperti dikutip cnnindonesia.com, Calon Wali Kota Solo terpilih ini mengaku tak pernah terlibat dalam korupsi Bantuan Sosial (Bansos) Covid-19.

Majalah Tempo menulis masuknya nama PT Sri Rejeki Isman (Sritex) untuk mengerjakan pembuatan tas kain (goodie bag) bansos Covid-19 merupakan rekomendasi dari putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.

Kata Gibran, tudingan dalam tulisan Tempo itu, tak berdasar lantaran ia belum pernah bertemu dengan eks Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara.

“Itu enggak benar itu. Saya itu tidak pernah merekomendasikan atau memerintah atau ikut campur dalam urusan bansos ini. Itu berita yang tidak benar,” katanya usai menyalurkan bantuan asupan gizi kepada warga RT 01 RW 02, Kelurahan Banyuagung, Kecamatan Banjarsari, Senin (21/12/2020).

Gibran membantah keras isi tulisan Tempo. Meski berstatus sebagai putra presiden Jokowi, Gibran mengaku tidak pernah bertemu dengan Juliari P Batubara. Apalagi berkomunikasi terkait pengadaan tas kain untuk penyaluran Bansos Covid-19.

“Kenal sih kenal. Tapi belum pernah ketemu sama sekali. Apalagi merekomendasikan goodie bag. Enggak pernah sekalipun,” ucap Gibran.

“Kalau mau korupsi kenapa baru sekarang, enggak dulu-dulu? Kalau pengen proyek ya proyek yang lebih gede. PLN, Pertamina, jalan tol. Itu nilainya triliunan. Tapi saya enggak pernah seperti itu,” sambungnya.

Gibran juga menampik isu bahwa uang hasil korupsi bansos Covid-19 mengalir ke sejumlah calon kepala daerah yang diusung PDIP di Pilkada 2020.

Gibran mempersilakan semua pihak untuk memeriksa aliran dana kampanye yang ia gunakan di Pilkada Kota Solo 2020.

“LHKPN, dana kampanye, silakan dicek saja. Semuanya online kok. kalau mau jelas ya ketemu Bu Roro (Bendahara DPC PDIP Solo, Roro Indradi Sarwo Indah). Saya nggak pernah ada yang ditutup-tutupi,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo mengaku tidak tahu menahu mengenai  aliran dana korupsi Bansos Covid-19. 

Menurutnya, dana operasional tim pemenangan PDIP Solo dihimpun dari patungan kader-kader PDIP.

“Kaos kita bikin sendiri, patungan kader partai, eksekutif, dan legislatif,” katanya.

Ia juga mengaku tidak pernah mencampuri dana kampanye yang dihimpun oleh Gibran dan timnya.

“Saya nggak ngerti, wong saya juga nggak pernah minta uang kok. Mas Gibran dananya dari mana ya silakan tanya ke sana sendiri. Tugas saya cuma memenangkan,” katanya. (cnnindonesia.com)

Exit mobile version