matamaduranews.com–SUMENEP-Para aktivis Kepulauan Sapudi, Kamis sore (2/1/2020) mendatangi Kantoe Dinas Sosial Sumenep.
Mereka melaporkan sejumlah kejanggalan dalam penyaluran program BPNT ke para penerima di Kepulauan Sapudi.
Mereka ditemui Plt Kadinsos Sumenep, Koesman Hadi yang didampingi Kabid Kemiskinan Dinsos, M. Zaini.
Irfan kepada Plt Kadinsos Koesman melaporkan sejumlah kartu penerima BPNT di Kepulauan Sapudi yang disita oleh petugas dan kepala dusun.
“Saya menerima laporan di sejumlah desa kalau kartu penerima disita (diambil) oleh petugas dan kepala dusun. Tolong ini tertibkan, Pak,” ucap Irfan dihadapan Plt Kadinsos Koesman di ruang kerjanya.
Pengaduan serupa juga disampaikan oleh Ahmadi. Dia bercerita jika gesekam kartu penerima program BPNT di e-Woroeng sebanyak 4 gesekan.
“Tapi kenapa yang dibawa pulang hanya jatah untuk satu bulan. Mestinya, kalau empat gesekan kan empat bulan barang yang diterima. Bukan sebulan,” ucap Ahmadi.
Sedangkan Agus Shurdi melaporkan adanya kualitas beras yang jelek dan tak sesuai dengan berat sebagaimana nominal uang yang diterima.
Menanggapi aspirasi para aktivis Kepulauan Sapudi, Plt Kadinsos Koesman Hadi berjanji untuk mengevaluasi dan menindaklanjutinya.
“Intinya setiap ada aspirasi soal program BPNT, kami akan menindaklanjuti. Termasuk laporan di dusun apa, desa apa. Siapa yang menyita kartu itu,” ujarnya sambil memerintahkan Kabid Zaini untuk mencatat dan menindaklanjuti aspirasi para aktivis Kepulauan Sapudi itu.
Menurut Koesman, sejumlah temuan terkait program BPNT akan menjadi bahan evaluasi. Termasuk e-Waroeng dan penyuplai barang juga akan dievaluasi jika tak sesuai dengan harapan para penerima BPNT.
“Juga daftar penerima yang tak layak untuk segera melaporkan agar segera diblokir dan diganti dengan calon penerima baru melalui Musyawarah Desa,” jelasnya.
Koesman menyarankan agar segera mengusulkan calon penerima BPNT ke Kantor Dinsos Sumenep untuk diusulkan ke Kemensos.
“Tapi melalui Musyawarah Desa. Dari hasil musyawarah desa kita akan di-entri,” sambung Koesman.
Koesman berharap masyarakat agar aktif memberi informasi ke Dinsos terkait penyaluran program BPNT.
“Ini kan program baru. Jadi perlu penyempurnaan dengan berbagai evaluasi,” pungkasnya.
Hambali Rasidi