Baru Sempat Kunjungi Guru Budi, Mendikbud Disambut Tuntutan dari Pengunjuk Rasa

×

Baru Sempat Kunjungi Guru Budi, Mendikbud Disambut Tuntutan dari Pengunjuk Rasa

Sebarkan artikel ini
Baru Sempat Kunjungi Guru Budi, Mendikbud Disambut Tuntutan dari Pengunjuk Rasa
Massa PMII dan Agus saat demo menyambut Mendikbud di Sampang. (Foto/Istimewa)

MataMaduraNews.comSAMPANG-Hampir dua pekan setelah kematian Ahmad Budi Cahyanto, guru honorer SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura, Jawa Timur, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI baru bisa berkunjung. Sial, kehadirannya malah disambut aksi demo mahasiswa dan guru setempat.

Mendikbud, Muhadjir Effendi, sebelumnya dikabarkan akan berkunjung ke Sampang pada Minggu (11/02/2018). Portal berita newsindonesia.co.id menyebut tujuannya ke Kota Bahari untuk mendatangi rumah duka guru Budi dan memberikan pembinaan kepada kepala sekolah se-Kabupaten Sampang.

”InsyaAllah pembinaan oleh Menteri akan dilaksanakan pukul 09.00 WIB di aula Gedung PKP-RI Trunojoyo dan undangan sudah tersebar ke seluruh sekolah, pengawas, penilik dan ketua ikatan guru,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Sampang, Jufri Riyadi, Minggu (11/02/2018) kemarin.

Sebelum kegiatan Mendikbud di Sampang berlangsung, Senin (12/02) pagi, sudah tersiar kabar akan ada sambutan dari massa Aliansi Guru Sukwan (Agus) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) setempat. Sejumlah poster tuntutan dan selebaran mendesak Mendikbud mulai menyebar di media sosial (Medsos), meski aksi spontan itu diketahui tidak mengantongi izin dari pihak kepolisian.

”Peristiwa yang menimpa Pak Budi, guru sukwan yang tewas di tangan muridnya sendiri menjadi catatan buruk dunia pendidikan. Selain itu, menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) jelas-jelas telah gagal membangun karater pada siswa siswi di dunia pendidikan,” kata Farid, Ketua PC PMII Sampang.

BACA JUGA: Sepekan Kematian Guru Budi, Massa Sampang Gelar Aksi Solidaritas

Berdasar skedul yang dilansir lingkarjatim.com, Mendikbud dijadwalkan mengunjungi sejumlah tempat mulai pukul 06.45 WIB. Mulai dari SMAN 1 Torjun, Ponpes Darussalam, baru menuju rumah duka guru Budi.

Setelah itu, kunjungan dilanjutkan ke SMPN 1 Sampang, lalu Memberikan Pengarahan kepada Para Kepala Sekolah se-Kabupaten Sampang di Ballroom Hotel Trunojoyo. Terakhir, Mendikbud dijadwalkan ke kantor Radar Sampang setelah istirahat dan makan siang di Kantor Dinas Pendidikan Sampang.

Saat tiba waktu memberikan pengarahan, kegiatan itu benar diwarnai aksi demonstrasi dari Agus dan PMII di Jl Rajawali, Sampang. Mereka mendesak Mendikbud Muhadjir mundur dari jabatannya, karena dinilai gagal menerapkan Program Pendidikan Karakter (PPK) terkait peristiwa meninggalnya guru Budi.

Seperti diduga sebelumnya, aksi massa di depan gedung PKPN itu berlangsung panas karena dihadang aparat kepolisian dengan alasan tak mengantongi izin. Namun, Kapolres Sampang AKBP Budi Wardiman mengambil sikap dengan menemui massa dan mengijinkan perwakilan untuk berdialog dengan Menteri Muhadjir.

BACA JUGA: Galang Dana Terakhir dan Kisah Siswa Ikut Aksi untuk Guru Budi

Siapa sangka, kebijakan Kapolres Sampang justru ditolak mentah-mentah. Massa menginginkan semuanya masuk dan berdialog dengan Mendikbud RI, hingga akhirnya diperkenankan masuk semua setelah proses negosiasi yang begitu alot.

”Peristiwa yang menimpa guru Budi tewas ditangan muridnya sebagai salah satu indikator penguatan pendidikan karakter telah gagal,  kami berharap Mendikbud harus konsisten memberikan konsep pendidikan di negeri ini,  khususnya di Kabupaten Sampang,” kata Lukman, Sekjed PC PMII Sampang, saat berdialog dengan Mendikbud.

Kebijakan Mendikbud dianggap membingunkan dunia pendidikan, karena pergantian kurikulum, kebijakan full day school, hingga yang terbaru program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Abdul Hamid, perwakilan Aliansi Guru Sukwan (Agus) Sampang juga menyampaikan hal yang sama. Ia berharap kunjungan Mendikbud ke Kota Bahari tidak hanya pencitraan semata

”Kami berharap Mendikbud memberikan solusi kongkrit atas peristiwa dan catatan merah dunia pendidikan di Kabupaten Sampang dengan tewasnya guru Budi di tangan muridnya sendiri,” tegas Hamid.

BACA JUGA: 3 Paslon Bupati Dan Wabup Sampang 2018 Resmi Ditetapkan

Aspirasi massa ditanggapi Menteri Muhadjir dengan santai. Ia menegaskan, programnya tidak pernah merubah kebijakan di dunia pendidikan, kecuali hanya melanjutkan program menteri sebelumnya.

Sedangkan soal full day school, disebut bukan programnya. Begitupun dengan program PPK yang diprogramkan melalui Peraturan Presiden (Perpres). Mendikbud berkukuh pihaknya tetap fokus pada Kurikulum K13.

”Kemudian terkait peristiwa yang mengagetkan kita yang terjadi pada guru Ahmad Budi Cahyanto, membuat saya prihatin. Bahkan saya datang ke Kabupaten Sampang ini tugas langsung dari Presiden untuk mengetahui langsung situasinya, baik dari Forkompinda,  ulama, tokoh dan juga termasuk adik adik kami mahasiswa dari PMII dan guru sukwan,” ujarnya kepada massa.

Mendikbud malah berterima kasih atas sambutan _yang disebutnya, baik dari masyarakat Sampang. Menurutnya, semua harus sama-sama berniat baik untuk membenahi segalnya dengan baik pula.

Kirom, Mata Madura

KPU Bangkalan