matamaduranews.com-Diam-diam, BPRS Bhakti Sumekar (BBS) menggerakkan ekonomi digital Sumenep dari bawah.
Para pegawai BBS turun langsung ke lapak-lapak UMKM dan pasar rakyat di berbagai wilayah Sumenep.
Mereka memperkenalkan sistem pembayaran digital QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) kepada para pedagang.
QRIS adalah standar nasional yang dibuat oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) untuk memudahkan pembayaran digital.
Dengan QRIS, masyarakat cukup memindai satu kode QR yang sama untuk berbagai aplikasi pembayaran.
Langkah BBS bukan sekadar soal “pembayaran digital”. Lebih dari itu, BBS mengubah kebiasaan masyarakat dalam mengelola uang, cara pedagang mencatat laba, dan membantu pemerintah melihat kebutuhan pasar melalui data transaksi yang tercatat secara real-time.
Transformasi digital ini mulai berjalan sejak tahun 2023. BBS aktif mensosialisasikan QRIS kepada pelaku UMKM dengan pendekatan yang sederhana dan sesuai budaya lokal.
Hasilnya mulai terlihat.
Pada tahun 2025, transaksi digital di dua pasar utama—Pasar Minggu dan Pasar Tajamara—mencapai 97 persen.
Angka ini disebut sebagai “lompatan besar” oleh Bupati Fauzi. Ia menilai BBS sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendorong ekonomi kerakyatan berbasis digital.
BPRS Bhakti Sumekar juga memperluas literasi digital ke sektor publik dan birokrasi. Kini, pembayaran QRIS sudah digunakan di berbagai layanan seperti pajak daerah, restoran, hotel, hingga puskesmas di wilayah kepulauan.
Langkah ini ikut mendukung capaian Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) Kabupaten Sumenep yang mencapai 97 persen pada tahun 2024, salah satu tertinggi di Jawa Timur.
“Transformasi digital bukan sekadar kemudahan transaksi,” tutur Direktur Utama BBS, H. Hairil Fajar.
“Ini soal daya saing dan kesejahteraan. Ketika UMKM terbiasa dengan sistem non-tunai, mereka tidak hanya cepat dilayani, tetapi juga memiliki rekam transaksi yang bisa digunakan untuk mengajukan pembiayaan di BBS.” katanya menambahkan.
Atas berbagai inovasinya, BBS menerima Top Digital Awards dari Majalah ITWorks pada Desember 2023.
Kemudian pada Mei 2025, BPRS Bhakti Sumekar dinobatkan sebagai Ikon Perbankan Syariah Digital dalam ajang SMSI Award.
Menjelang Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-756, BBS meluncurkan QRIS Virtual Account dan Kartu Debit Visa, disusul dengan bazar digital UMKM yang melibatkan ratusan pelaku usaha lokal.
Bagi BBS, digitalisasi UMKM bukan meniru gaya kota besar, tetapi cara baru untuk menjaga semangat gotong royong ekonomi umat.
BBS tidak berbicara tentang “disrupsi”, melainkan tentang kemandirian—bagaimana transaksi non-tunai bisa memperkuat keuangan mikro berbasis syariah.
Bagi Sumenep, inilah babak baru: ketika ekonomi rakyat tak lagi dihitung dari uang tunai di tangan, melainkan dari kecepatan kode QR yang berpindah antar-pedagang.
Dan itu tak lepas dari peran BPRS Bhakti Sumekar yang berdiri di garis depan. Menjadi pelopor yang membuat Sumenep bergerak lebih cepat menuju masa depan digital. (*)












