Begini Keinginan Pertama Ketua IKA-UINSA Imam Nahrawi Usai Dilantik

Menpora Imam Nahrawi (tengah) foto bersama usai dikukuhkan sebagai Ketua IKA UINSA periode 2017-2022. (Foto/Istimewa)

MataMaduraNews.comSURABAYA-Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi resmi menjabat posisi Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Ikatan Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (IKA-UINSA) periode 2017-2022, Rabu (14/02/2017) kemarin.

Usai pengukuhan yang berlangsung di Gedung Amphitheater Twin Towers, kampus UINSA Surabaya itu, Imam Nahrawi langsung menyampaikan sebuah keinginan sebagai pemimpin pusat organisasi alumni tersebut.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Melansir situs PortalTiga.com, IKA-UINSA disebut Menpora sebagai wadah buat para alumnus yang berasal dari bermacam daerah di Indonesia. Karena itu, IKA-UINSA harus berperan memberi inspirasi dalam bermacam bidang keilmuan.

”Bukan hanya di bidang keagamaan yang selama ini dipahami masyarakat,” katanya.

Imam Nahrawi berharap, anggota IKA-UINSA yang kini dipimpinnya bisa berperan aktif menggerakan roda organisasi. Sebab, ia memiliki satu keinginan untuk menyebarkan peran seluruh alumni UINSA ke seluruh kehidupan masyarakat.

”Saya ingin agar alumnus UINSA bisa masuk ke semua sektor kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, menteri asal Bangkalan, Madura itu mengajak semua pihak membantu dalam menjalankan amanah yang saat ini diembannya. Ia sadar, amanah tersebut bukan hal sembarang yang mudah dilaksanakan.

”Bagi saya, amanah ini ibarat gunung tinggi. Untuk mencapai puncak, kita harus bersama saling bersinergi. Jangan takut mencapai puncak gunung, karena kita saling mendukung,” kata Imam Nahrawi, dikutip dari beritajatim.com.

Sebagai mahasiswa yang menyelesaikan masa kuliah selama 14 semester ata 7 tahun, Imam Nahrawi sempat meminta agar mahasiswa di UINSA bisa kuliah lebih cepat. Pria yang baru saja menerima gelar Doktor Honoris Causa dari UINSA itu, rupanya tak ingin jejaknya berlama-lama di kampus diikuti mahasiswa di kampusnya.

Memang, lamanya di bangku perkuliahan memiliki alasan. Salah satunya karena sibuk mengurus organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Namun, ia tetap ingin mahasiswa menyelesaikan masa kuliah secepatnya.

”Jangan tiru saya ya. Kalau bisa tujuh semester saja,” ucap politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Sementara itu, Rektor UINSA, Prof Abd A’la menyatakan, IKA-UINSA memberikan sumbangsih yang cukup besar sampai saat ini. Banyak alumnus yang merantau dan memperoleh pekerjaan berkat bantuan dari IKA UINSA.

”Misalnya, di Jakarta sudah ada rumah singgah untuk alumnus UINSA,” tuturnya.

Menurut Prof A’la, IKA UINSA memiliki peran strategis membangun UINSA. Makanya, ia berharap peran dan posisi dari alumni sebagai pengayom dan pendamping agar kampus yang dipimpinnya bisa berkembang lebih baik lagi.

Namun, posisi dan tanggung jawab yang diemban IKA UINSA itu tentu membutuhkan pemimpin yang memiliki kapasitas, komitmen, serta relasi yang kuat dan luas. Sebab kata Rektor asal Sumenep itu, saat ini IKA-UINSA tengah menjadi rujukan dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang lain.

”Semoga dengan dilantiknya kembali Bapak Imam Nahrawi sebagai Ketum IKA-UINSa, dapat membantu menyebar luaskan kebaikan dan prestasi yang dimiliki kampus kita. Terlebih ikut membantu mencerdaskan bangsa Indonesia,” harapnya.

Untuk diketahui, Imam Nahrawi terpilih kembali sebagai Ketua Umum PP IKA UINSA periode 2017-2022 pada Jumat (15/09/2017) lalu. Pemilihan tersebut digelar dalam Muktamar ke-1 IKA-UINSA di hotel Green SA Inn, Juanda, Sidoarjo.

Waktu itu, Imam Nahrawi mendapatkan suara aklamasi dari sekitar 300 peserta muktamar. Mereka berasal dari pengurus pusat, koordinator wilayah (korwil), koordinator daerah (korda), dan komisariat dari Aceh sampai Papua.

Menurut Sekjen IKA-UINSA A. Bajuri, proses pemilihan berlangsung cukup lancar, meski sebelumnya ada kasak-kusuk ada calon lain yang dimunculkan.

”Ternyata pada hari H pemilihan, para peserta muktamar secara serentak meminta agar Imam Nahrawi dikukuhkan kembali,” kata Bajuri, sebagaimana dikutip MataMaduraNews.com dari beritajatim.com.

Sebelumnya, alumni Fakultas Tarbiyah IAIN SA angkatan 1991_yang kini jadi UINSA_ itu, sudah memimpin IKA-UINSA dengan SK Rektor UINSA pada 06 November 2015. Kemudian, ia terpilih kembali melalui muktamar dan sudah resmi dikukuhkan.

Rafiqi, Mata Madura

Exit mobile version