Berita Utama

Belum Ditemukan, Mahasiswi UTM Diduga Kabur Karena Asmara

SEDIH: Mardiyana, ibu angkat Suci, menunjukkan foto anak angkatnya yang hilang sejak Jum'at (17/03/2017). (Foto/Agus, Mata Bangkalan)
SEDIH: Mardiyana, ibu angkat Suci, menunjukkan foto anak angkatnya yang hilang sejak Jum'at (17/03/2017). (Foto/Agus, Mata Bangkalan)
SEDIH: Mardiyana, ibu angkat Suci, menunjukkan foto anak angkatnya yang hilang sejak Jum’at (17/03/2017). (Foto/Agus, Mata Bangkalan)

MataMaduraNews.com – BANGKALAN – Kasus menghilangnya mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan, Suci Perwita Sari (22) sejak hari Jum’at (17/03/2017) lalu, sudah mulai terkuak. Diduga gadis yang akrab disapa Suci itu kabur dari rumahnya ke Jakarta karena sedang ada masalah dengan tunangannya.

Hal itu disampaikan ibu angkat Suci yang bernama Mardiyana, saat tim MataMaduraNews.com menemuinya, Kamis pagi (23/03). Menurut pengakuan perempuan yang sudah mengadopsi Suci sejak umur 8 bulan itu, Suci pergi ke Jakarta ingin menemui temannya yang bernama Ita, orang Kecamatan Klampis yang waktu itu sedang ada di Jakarta.

”Iya, saya dapat info dari Ita kalau Suci mau menemuinya di Jakarta,” ujarnya.

Menurut penjelasan Ita, sambung Mardiyana, sekitar jam 14.00 WIB pada hari Jum’at (17/03) Suci menghubungi Ita lewat telepon. Ia memberi kabar bahwa saat itu sudah ada di pesawat mau berangkat ke Jakarta.

”Ita sudah kesini tadi malam menjelaskan. Katanya waktu itu sekitar jam 2 siang Suci nelpon Ita sudah naik ke pesawat di Juanda,” imbuhnya.

Namun setelah itu, Suci tidak menghubungi Ita kembali. Malah telepon seluler Suci langsung tidak aktif hingga saat ini.

”Ita itu sampai khawatir karena Suci gak sampai ke tempatnya. Tapi gimana, HP-nya gak bisa dihubungi,” jelas Mardiyana.

Setelah dilakukan pencarian dan tidak membuahkan hasil, akhirnya Mardiyana memutuskan untuk menghubungi tunangan Suci, Yustian Eko Prasetyo, warga Kabupaten Kediri. Dari hasil pengakuan tunangannya kepada Mardiyana, Suci memang pamit mau pergi ke Jakarta untuk menemui laki-laki lain.

”Masak mau ketemu cowok lain pamit ke tunangannya, kan gak masuk akal. Nah disitu saya curiga kalau Suci lagi punya masalah sama tunangannya, tapi gak cerita ke keluarga,” tuturnya.

Sekitar jam 19.00 WIB, Jum’at (17/03), Mardiyana mendapat kabar dari Eko bahwa suci sedang ada di salah satu hotel di Kota Surabaya. Menurut Eko, informasi itu didapatnya dari salah satu satpam di hotel tersebut. Namun meski mendapat kabar tersebut, Mardiyana tidak langsung percaya begitu saja.

”Saya suruh Eko untuk memastikan kejelasan kabar tersebut. Baru saya lihat langsung ke Surabaya,” ucapnya.

Akhirnya karena ingin memastikan sendiri, Sabtu (18/03) pagi, Mardiyana mendatangi sendiri hotel dimaksud Ekon. Sayangnya, Suci tidak ada disitu.

”Saya sampai minta CCTV ke pihak hotelnya, tapi gak ada gerak gerik Suci disitu,” jelasnya kecewa.

Dua hari kemudian, Minggu (19/03), Mardiyana beserta keluarga melaporkan kasus tersebut ke pihak Polsek Arosbaya. Namun oleh pihak Polsek Arosbaya diarahkan untuk melaporkan ke Polda Jawa Timur.

”Langsung hari Selasanya kita ke Polda (Jatim), namun karena kita tidak bawa berkas akhirnya balik lagi hari Rabu besoknya,” terang Mardiyana.

Karena belum ada kepastian, Mardiyana dan pihak keluarga sangat berharap pada Polda Jatim untuk segera bisa menemukan anaknya kembali. ”Saya sangat berharap sekali Polda Jatim benar-benar serius menangani kasus anak saya ini,” pungkasnya.

Reporter: Agus, Mata Bangkalan | Editor: Rafiqi

Exit mobile version