Berbekal Jiwa Entrepreneur, Rodhy Ingin Masyarakat Lebih Berdaya

Gunaifi Syarif Arrodhy
Anggota DPRD Sumenep, Gunaifi Syarif Arrodhy bersama isteri tercintanya Nurfaidah Sindi Mauliana. (Foto Rusydiyono/Mata Madura)

matamaduranews.comSUMENEP-Jalan hidup, manusia hanya wajib berusaha tetapi nasib tidak bisa diterka. Kira-kira begitu pesan singkat Gunaifi Syarif Arrodhy, sosok muda yang berhasil melenggang ke Parlemen Sumenep.

Pria kelahiran Sumenep pada tanggal 26 Desember 1994 itu adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep termuda di antara anggota legislatif yang dilantik di Pendopo Kerton Sumenep, 21 Agustus kemarin.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Rodhy-panggilan akrab pria asal Desa Nyabakan Barat, Kecamatan Batang-Batang tersebut, bercerita mengenai pengalaman hidupnya. Lulus menempuh pendidikan tingkat SMA pada 2012, suami Nurfaidah Sindi Mauliana itu sempat mengikuti tes akademi kepolisian, namun gagal.

Akhirnya, untuk mengisi waktunya pasca kegagalan, pria yang memiliki hobi olahraga bola voly itu memilih bergelut di dunia bisnis. Tak dinya, ia beternak ayam potong.

“Alhamdulillah waktu itu dengan ternak ayam potong bisa meraup keuntungan yang lumayan banyak,” cerita lulusan SMP Gapura itu, Rabu (21/08/2019) kemarin.

Namanya usaha tak selamanya untung. Di tengah perajalanan bisnis yang digeluti Rodhy mengalami kerugian. Bahkan, hal itu sempat membuat dirinya kurang semangat.

Akhirnya, selain karena adanya desakan dari sang ayah, juga dalam rangka melanjutkan studinya yang sempat tertunda, ayah Kenzi Nadia Danish dan Yeni Zanuba Keyza tersebut, melanjutkan studinya ke Universitas Wiraraja. Di sana ia memilih jurusan keperawatan.

Sejak itulah, cucu Mahfud Sidik itu memiliki keinginan nyalon DPRD. Kendati jurusan yang ditempuhnya di perguruan tinggi adalah keperawatan.

“Sejak kuliah semester I, ingin menjadi pejabat publik. Bahkan sempat ingin pindah jurusan dari Akper ke jurusan Sosial,” ungkap alumnus SMA 2 Sumenep tersebut.

Niatan Rodhy bukan tanpa dasar. Putra pertama Kepala Desa Nyabakan Barat, Lakso, dan ibu Riskiya itu mengaku selama ini ia menilai masih banyak aspirasi masyarakat yang tidak terakomodir secara maksimal.

Karena itulah, meski latar belakang pendidikannya keperawatan, ia tidak sempat bekerja yang liner dengan jurusan yang ditempuhnya selama ini.

Setelah wisuda, Rody mengaku hanya sempat magang sebentar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sumenep. Setelah itu, tidak lagi bekerja sebagai perawat.

Laksana kata berjawab gayung bersambut, aktivis Forun Kepemudaan Batang-Batang yang sudah memiliki niatan nyalon tersebut dalam perjalanannya dikenalkan oleh seseorang dengan salah satu tokoh partai. Saat itulah keinginan Rodhy yang selama terpendam menemukan jalan untuk menustaskan cita-cita mulianya.

Kendati demikian, sebelumnya dia pernah diajak dan ditawari nyalon oleh empat partai politik. Namun saat itu keinginannya belum final, dan masih berencana nyalon pada tahun 2024 mendatang.

“Atas dorongan pengabdian, dan restu dari sejumlah pemuda yang biasa beraktivitas selama ini, tekad saya bulat untuk maju pada Pileg tahun ini,” papar pria yang pernah menempuh pendidikan di SDN Nyabakan Barat itu.

Akhirnya, pilihan politik Rodhy jatuh pada Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai kendaraannya menuju parlemen. Selain memang statusnya waktu itu sebagai Ketua Barisan Muda (BM) PAN DPC Batang-Batang.

“Alhamdulillah semua ini berkat dukungan masyarakat,” kata anak pertama dari 6 bersaudara tersebut mensyukuri jabatan yang diraihnya saat ini.

Ditanya komitmen setelah dilantik sebagai angggota DPRD Sumenep, salah satu prioritasnya adalah pemberdayaan masyarakat kecil dan pemuda.

“Yang terpenting akan mengawal aspirasi masyarakat, karena itu merupakan dasar utama saya nyalon DPR,” pungkas Rodhy.

Rusydiyono, Mata Madura

Exit mobile version