matamaduranews.com-SURABAYA-Dinas Perhubungan Jawa Timur seakan tiada henti memanja masyarakat Jatim dalam menggunakan layanan angkutan penumpang umum. Setelah sukses menjalankan program balik-mudik gratis angkutan darat dan laut. Inovasi layanan angkutan kali ini adalah pembayaran sistem tap cash untuk layanan bus non ekonomi Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) pada trayek Surabaya – Malang.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur, Dr. Ir. H. RB. Fattah Jasin, MS menyampaikan rencana itu kepada pengusaha angkutan darat yang tergabung di Organisasi Angkutan Darat (ORGANDA) di pembukaan acara Musyawarah Kerja Daerah (Muskerda) IV, Periode 2015 – 2020 di Surabaya, hari Selasa (2/7/2019).
Langkah awal Dishub, kata Jasin, telah menandatangani kerjasama antara PT Transtek dengan 10 (sepuluh) perusahaan angkutan di Jawa Timur.
“Sistem pembayaran tap cash pada bus non ekonomi AKDP jurusan Surabaya – Malang kami terap punya tujuan mulya. Yang pasti sistem pembayar non tunai bisa mengurangi kebocoran pendapatan. Setelah ini, saya tak ingin dengar ada perusahaan angkutan merugi.  Lewat sistem pembayaran ini, ada kepastian jumlah penumpang dan pembayarannya. Intinya, penumpang dan perusahaan, sama-sama nyaman dan aman,†jelas Gus Acing-biasa dia dipanggil, disambut aplaus undangan.
Selain menerapkan sistem tap cash, Dishub Jatim sedang menyusun database sistem angkutan jalan. Database dimaksud akan menjadi awal peningkatan pelayanan angkutan AKDP Jawa Timur secara online. Pada gilirannya, trayek angkutan bisa terintegrasi melalui sistem monitoring di 26 terminal tipe B se-Jawa Timur.
“Saat ini, secara simultan Dishub sedang  melakukan penataan sistem perijinan AKDP yang dimulai dengan registrasi ulang setiap perusahaan AKDP,†sambutnya.
Dengan sistem pendaftaran ijin angkutan secara online, jelas Fattah, pemohon bisa mendaftar dimana saja. “Pemohon juga bisa memantau progress pengajuan izin. Kemudahan ini tentu memangkas waktu dan biaya dalam pengurusan izin secara konvensional/manual,†tambah mantan Kepala Bappeprov Jatim ini.
Fattah Jasin memaparkan, terobosan inovasi layanan Dishub sebagai respon dari gagasan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi di era 4.0.
â€Ibu Gubernur Khofifah telah mencanangkan program cettar. Memiliki arti, cepat, efektif-efisien, tanggap, transparan dan reponsif. Semoga segenap lapisan Jawa Timur bisa aktif  dalam menyikapi pelayanan angkutan penumpang umum.  Tentu ini menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai insan perhubungan,†pesannya di hadapan para anggota Organda.
Kontributor Mata Madura: Dwi Okta, Surabaya