matamaduranews.com – BPRS Bhakti Sumekar langsung gaspol melihat rendahnya literasi keuangan di kalangan pelajar. Lewat program BBS Sekolah, bank milik Pemkab Sumenep ini turun langsung ke lingkungan pendidikan.
Program ini bukan cuma soal tabungan digital, tapi juga jadi sarana edukatif membentuk karakter pelajar yang melek finansial sejak dini. Sosialisasinya pun digelar intens dari satu sekolah ke sekolah lain.
Direktur Utama BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar, menegaskan komitmennya hadir langsung ke sekolah untuk mengenalkan manfaat dan cara kerja BBS Sekolah.
“Program ini nggak cukup cuma di-launching. Harus dijelaskan langsung biar semua pihak paham dan terlibat aktif,” kata Hairil, Senin (28/7/2025).
Menurutnya, peran guru jadi kunci dalam menanamkan kebiasaan menabung. Karena itu, sosialisasi dilakukan menyeluruh dan interaktif—tak hanya untuk siswa, tapi juga guru dan wali kelas.
Lewat BBS Sekolah, siswa dikenalkan dengan konsep menabung yang lebih aman, transparan, dan akuntabel. Tujuannya jelas: mendidik pelajar agar bijak mengatur keuangan pribadi sejak dini.
“Ini bagian dari misi besar kami untuk membangun karakter siswa yang cakap secara ekonomi,” ujarnya.
Hairil juga menyebut program ini sejalan dengan gerakan nasional Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar) dan penguatan kurikulum karakter berbasis literasi finansial. Aplikasi BBS dirancang agar mudah digunakan dan bisa dipantau langsung oleh orang tua. (adi)